Macet dan Polusi

4 0 0
                                    

Adnan sedang mengerjakan program kerja di Bandung sementara Alia di Jakarta.

"Kasihan Jakarta sepi kalau gak ada aku."

"Kalau kataku bagus sih."

"Kok?"

Alia diam sejenak di seberang sana, berpura-pura berpikir walaupun kini mereka sedang berkomunikasi via telepon. "Soalnya Jakarta jadi agak lapang karena manusianya berkurang, sehingga secara gak langsung Jakarta juga berkurang kemacetannya."

"Jadi kamu maunya aku pulang atau nggak?"

"Kamu mau pulang gak?

"Gamau, maunya jadi anak rantau aja."

"Yaudah, gak usah.  Syukurlah, aku turut senang Jakarta macetnya berkurang."

"Gak ngaruh, Al. Soalnya kalau aku jadi anak rantau nanti Jakarta kekurangan makhluk yang taat aturan."

Alia memijit pelipisnya meskipun ia tahu respon tersebut tidak dilihat oleh Adnan. "Duh. Selama kamu naik motor, kamu sudah ikut andil dalam penyebab macet di Jakarta."

"Gak gitu."

"Mulai minggu depan kamu jalan kaki aja dari rumah ya?"

"Gak."

Adnan dan AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang