06 : Dia

2.8K 714 176
                                    

Dari pertemuan mereka di depan mini market, Minho berakhir mengajak Woojin untuk mampir ke rumah nya untuk sekedar makan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari pertemuan mereka di depan mini market, Minho berakhir mengajak Woojin untuk mampir ke rumah nya untuk sekedar makan malam.

Begitu sampai ke rumah, Felix langsung masuk ke dalam kamar yang dia tempati bersama dengan Hyunjin sementara Hyunjin lebih memilih untuk membantu kakaknya memasak.

Woojin duduk di atas lantai, di depannya ada sebuah meja yang menjadi tempat menaruh makanan.

"Gimana kabar lo?" Minho menyajikan segelas jus jambu kemasan yang dibelinya di toko terdekat kepada Woojin yang menerimanya dengan senang hati.

"Lumayan.." Jawab Woojin setelah menyesap sedikit jus nya, Minho mengangguk paham.

"Maaf nggak bisa nemenin lo selama persidangan"

Woojin tersenyum seolah ketidak hadiran Minho tidak berarti apa-apa, "Santai aja, lo lupa kalau bokap gue kaya?"

Hyunjin melirik dua orang yang sedang mengobrol itu di sela kegiatannya mengiris sayuran, dan dia mendapatkan informasi kalau sebenarnya Woojin itu berasal dari keluarga kaya tetapi dia melarikan diri dari keluarganya sejak masih remaja, dia pemberontak, keluarganya hanya tahu tentang membereskan kekacauan yang dia timbulkan dibanding menyeretnya pulang.

Itulah kenapa dia bisa berakhir bekerja sebagai lelaki panggilan.

"Hyunjin, panggil Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyunjin, panggil Felix. ajak makan malem"

Hyunjin mengangguk, ia berjalan menuju kamar di mana ada Felix di dalamnya.

Sementara Hyunjin pergi memanggil Felix, Minho yang sudah selesai menyiapkan makan malam lebih memilih untuk melanjutkan obrolannya dengan Woojin.

"Gimana dengan Felix, apa dia perlu bersaksi di persidangan?" Sorot mata Minho menyiratkan kekhawatiran saat bertanya demikian, dia sangat tahu kalau Felix tidak akan pernah siap jika harus menghadapi khalayak ramai terutama seperti persidangan.

Woojin terkekeh, "Yaampun, nggak mungkin gue bawa-bawa dia"

"Felix hanya satu dari sekian banyak korbannya wanita itu, lagian gue bisa jamin kasusnya akan selesai tanpa harus melibatkan adek lo"

(√) Bad Blood (2/2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang