Chapter(3)

15 7 1
                                    

Hari ini aku akan berangkat kuliah, aku tidak bisa menyembunyikan muka maluku karena kejadian semalam.

bagaimana bisa v menciumku begitu saja?.

perasaanku berantakan antara senang,tidak percaya, dan malu.

"Jangan melamun arra" tegur bu dambbi memecahkan lamunanku

(dia adalah pemilik kedai coffe)

"Pekerjaanku sudah selesai"
kataku sambil melepaskan celemek.

"Aku akan kesini besok"tambah ku sambil berpamitan dengan pemilik kedai.

Hari ini mungkin aku akan berjalan tanpa tujuan sebelum aku berangkat ke kampus.

Aku memasuki area gang yang sepi dan menyusurinya.

tiba tiba,aku merasakan hal yang aneh, seperti suara langkah kaki yang sedang membuntutiku.

aku mempertajam pendengaran ku untuk memastikan langkah kaki yang ada dibelakng ku. aku berhenti dan berbalik badan.

"Hay arra, lama tidak bertemu"

lagi lagi orang yang sama, dia adalah seorang pencabul yang telah mengikutiku lebih dari 112kali. aku seringkali lolos darinya, tapi kali ini...

"Lepasin aku! !"

tanganku ditahan oleh 2 orang laki laki lainnya.

pencabul itu mendekat dan mencengkram rahangku. aku menatap nya dengan tatapan yang berapi-api saat dia mengendus endus bagian leherku.

aku meronta dan berusaha melepaskan diri. tapi aku tidak bisa, mereka lebih kuat dariku.

"Puaskan aku malam ini"
Suaranya sangat menjijikan

"Lepaskan aku..!! aku mohoon"
jeritku, sekujur tubuhku terasa lemas, rasa ketakutan yang sangat besar menjalar keseluruh  tubuhku.

(siapa yang akan  menolongku?)

rasa putus asa yang timbul saat keaadaan hatiku kembali rapuh.

aku hanya wanita lemah. aku hanya bisa menangis tanpa suara saat 3 pria menjijikan itu memperlakukan ku tidak senonoh seperti ini.

hidupku sangat menjijikan. aku benar benar tidak berguna.

"Eomma, appa, Mianhe.."

bulir air mataku jatuh saat 3 pencabul itu meneyeret ku.

batinku menjerit, hatiku menangis sakit, sampai pangeran penolongku datang.

dia datang disaat aku terpuruk dan tak berdaya.

kim taehyung menarik pergelangan tangan ku dengan sangat cepat.

"Lepaskan wanita ku!"

matanya menatap tajam kearah laki laki sialan itu.

v tidak sendirian, dia membawa 6 bodyguard yang tangguh. membuat para pencabul itu tidak bis berkutik sama sekali.

aku menatap seseorang yang sedang berada dihadapanku. aku melihat kehawatiran yang tergambar jelas diwajahnya.

aku mengeluarkan tangisku. v menarik tubuhku, dia mendaratkan kepalaku didadanya yang sangat membidang. tangisku semakin pecah disana.

"Gumawo taehyung oppa"

suaraku tenggelam dengan tangisku. aku membalas pelukan v dan memeluknya erat. hingga aku bisa mencium aroma tubuh v yang sangat elegan.

"Apa kamu baik baik saja?" suaranya terdengar sangat lembut, v membelai rambutku yang terurai.

"Aku merasa lebih baik sekarang" rintihku sambil melepas pelukannya secara perlahan.

"Mulai sekarang kamu harus tinggal denganku." kata v enteng.

mata sembabku terbuka lebar.

"Aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu" lanjutan kata katanya membuatku mematung sambil menganga.

"Tidak! aku tidak akan tinggal dengan mu." jawabku spontan. rasanya jantungku sudah meledak.

"Apa kamu yakin?" tanyanya lagi, kedua alis tebalnya terangkat.

"Hem" aku mengangguk pelan, sambil menatap v ragu.

"Apa kamu tidak tertarik?"

wajah tampan itu sedang menggodaku sekarang, terlihat dari tatapannya yang sangat nakal.

aku tidak menjawab. hanya menunduk menyembunyikan pipiku yang merona.

"Apa kamu tidak tertarik.." ulangnya.

"Melihat bias mu setiap hari?"

Pertanyaan itu ternyata mempunyai lanjutan yang mampu melelehkan pertahanan hatiku.






            jangan lupa vote🥰

My princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang