Chapter(4)

25 7 1
                                    

Hari ini jadwalku disum adalah (Social tolerance).

aku mendatangi rumah rumah yang berada di perumahan tempat tinggal ku.

aku mengajak mereka untuk menuangkan ke kereatifan yang dimilikinya.

aku ingin karya seni menjadi lebih berharga dan di hargai. dimulai dari hobiku yang membuat dream Catcher, bukan keindahan saja yang di dapat dari seutas rajutan benang itu, tapi kebersamaan dan kekreatifan yang akan tersalurkan juga disini.

"Benang biru langit akan sangat indah jika dipadukan dengan benang yang putih" jelasku, aku sangat senang dalam pempadukan warna.

"Lee hyun rra," ibu ibu paruh baya yang sedang berkumpul memanggil ku.

"Iya" jawabku.

"Bagaimana kamu bisa memiliki wajah secantik ini?" pertanyaan nya selalu sama saat aku berada dimanapun. selalu ada orang yang bertanya seperti ini.

"Kecantikan yang sesungguhnya ada didalam hati" jelasku.

"Semua wanita cantik, jika mereka mempercantik hatinya."lanjutku sambil tersenyum simpul.

"Apa aku sudah terlihat cantik?" tanya ibu paruh baya itu.
aku menghela nafas dan tersenyum kearahnya.

"Tentu saja" dia tersenyum setelah mendengar jawabanku lalu melanjutkan rajutannya.

"Ya arrassi!"

suara ini sudah tidak asing lagi bagiku. orang tampan yang tengah berdiri tidak jauh dari sekumpulan para wanita inipun menjadi pusat perhatian.

"Yatuhan! tampan sekali"

teriakan mereka terdengar bising ditelingaku. dan sebelum semuanya pingsan, aku menghampiri v lalu menyeretnya menjauh dari TKP.

sepatuku tertinggal,dan aku tidak peduli dengan mereka yang masih berteriak histeris.

"Sedang apa disini?" tanyaku pada v.

"Mencarimu" jawabnya datar. aku mengerutkan keningku.

"Apa kamu masih tidak mengerti?"
tatapan v sangat mempesona

"Aku mengajakmu tinggal denganku"
kata ajaib ini terulang lagi.

"Jadi aku kesini untuk menjemputmu"
kata kata v selalu membuatku seperti berada dialam mimpi.

"Sana, ambil barang barang mu" titahnya.

("Apa dia sedang bercanda?")

batinku yang tidak percaya dengan semua ini.

"Arra.."panggilnya.

"Ke..kenapa harus tinggal denganmu?" tanyaku serius.

"Karena kamu tidak bisa tinggal sendiri"
tatapan v sangat meneduhkan ku.

"Aku bisa tinggal sendiri" kataku.

"Dan hal itu sudah aku lakukan sejak lama"
tambahku, aku menatap v serius.

"Terlebih kita tidak mempunyai hubungan apapun"

"Aku tidak ingin media yang mengetahui ini menyebarkan berita yang tidak baik tentang mu." jelasku lembut.

"Aku tidak peduli tentang hal itu." jawab v yang membuat keningku kembali mengerut.

"Aku hanya peduli dengan keselamatan mu". tambahnya,dia mendekat kearahku lalu memegang kedua bahuku lembut.

"Jadi, apakah sekarang kamu sudah ingin tinggal dengan ku?" wajah datar itu berubah menjadi menggemaskan.

v memberiku senyuman terindahnya yang membuatku tidak bisa menolak tawarannya.

aku mengangguk bersamaan dengan senyumku yang mengembang.

"Ayo!" v menggenggam tangan mungil ku.

aku mengintil dibelakangnya tanpa memakai sepatu.
Aku tidak bisa menggambarkan betapa besarnya kebahagiaan yang sedang aku rasakan, sampai aku tidak peduli dengan kakiku yang kesakitan karena menginjak kerikil kecil.

"Apa kamu baik baik saja?". v berhenti berjalan, dan memutar badannya.

"Emhh.. iyaa" jawabku dengan senyum yang masih mengembang.

"Dimana sepatumu?" tanya v heran
"Disana" tunjukku sambil memamerkan deretan gigi putihku.

v menghela nafas panjang, menatapku dengan tatapan tajam. aku membuang pandangan ku sambil mengerucutkan bibir mungilku.

"Naik" pinta v yang tiba tiba membungkukan badannya.

dengan ragu dan pipi yang memerah, aku membiarkan v menggendong ku.

wajah tampannya terlihat sangat jelas saat aku berada diatas punggungnya.

"Apa aku berat?" tanyaku malu.

"Tidak" jawab v datar.

aku kembali mengerucutkan bibirku, lalu v memutar kepalanya. membuat wajah kita berhadapan. kita bertatapan satu sama lain. cukup lama, hingga aku tidak bisa mengontrol detak jantungku.

("Apa aku akan benar benar mati sekarang")

batinku saat v melontarkan kalimat fiksi.

"Kenapa aku merasa senang saat melihat wanita sedekat ini".



           jangan lupa vote🥰

My princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang