Chapter(7)

12 6 5
                                    

Mataku tidak bisa berkedip saat aku melihat penampilan v sekarang.

rambut biru langit, kemeja coklat bercorak segitiga sama kaki berwarna hitam.

celana jeans berwarna cream yang dipadukan dengan sepatu canvas berwarna putih.

penampilan sexy itu sangat sempurna saat kedua kancing bagian atas kemeja dibuka.

"Kita pergi sekarang" ajak v.

"Baiklah"

jawabku sambil berjalan mendahului v.

tiba tiba v menempelkan bahunya dengan bahuku, dia menatapku.

"Haruskah hari ini kita terlihat seperti seorang kekasih?"

kata v sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"A..apa?"

ulangku, aku salah tingkah saat v bertanya seperti itu.

"Jadi aku akan berjalan denganmu seperti ini."

jelas v sambil menggenggam tangan ku.

"Bukankah ini terlihat aneh?"

tanyaku sambil menatap v.

"Aneh?" tanya v.

"Mm.. kalo begitu aku akan berjalan dengan mu seperti ini."

tangan v merangkul bahuku, aku menatap tangan lentiknya dengan perasaan gugup.

"Ini bahkan terlihat lebih aneh v"

kataku, aku melihat v mengerucutkan bibir eksotisnya.

"Lalu? mungkin kaya gini lebih menyenangkan"

Tangannya turun ke bagian pinggang rampingku, tangan indah itu melingkar sempurna disana.

"Ini tidak nyaman"

ringisku, aku mencari jalan aman karena pipiku sudah memerah.

"Maaf, aku tidak tau cara membuat seseorang nyaman denganku."

jelas v sambil melepaskan tangannya.

"Bukan begitu maksud ku.."

aku merasa tidak enak dengan v.

"Aku akan jalan duluan"

v berjalan dari hadapanku.
aku tidak tau apa yang harus aku lakukan.

"Taehyungssi"

panggilku lembut. v memutar badannya, dia melihatku yang tengah mengulurkan tangan sambil tersenyum.

"Aku tau kamu hanya pura pura tidak ingin memegang tangan lembutku."

kata v sambil berjalan kearahku dan mengambil uluran tanganku.

kita beratatapan satu sama lain, rasa tak karuan mulai muncul membuat jantungku berpacu dengan sangat cepat.

"Arrassi"

suara bas itu menggema ditelingaku.

"Iya." jawabku.

"Jangan pernah melepaskan ini"

kata v sambil melirik tangan kita yang saling menggenggam.

Aku tersenyum dengan menampilkan deretan gigi putihku sebagai tanda kegugupan yang sangat hebat.

"Baiklah" kataku.

"Arrassi"

suara bas itu kini semakin melembut. aku hanya menatap tatapan sendunya tanpa suara.

"Kamu terlihat cantik hari ini"

seperti tidak ada suara apapun selain kalimat v yang dilontarkan untuk ku.





jangan lupa vote🥰

My princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang