Chapter(9)

18 6 3
                                    

Aku dan v telah sampai di apartemen mewah tempat jimin dan v akan melakukan rekamana.

"Aku rasa aku akan tunggu di luar"

kataku saat v akan membuka pintu.

"Aku tidak tau berapa lama aku ada di dalam."

jelas v sambil menggenggam pergelangan tanganku dan masuk kedalam.

"Jiminssi.." panggil v.

"Iya tunggu" pinta jimin yang suaranya terdengar samar.

"Duduklah" kata v.

dengan ragu aku duduk sambil memperhatikan ruangan disekelilingku.

("Aku akan bertemu jimin")
batinku tidak sabar.

setelah itu jimin muncul, dia memakai setelan sederhana.
baju sweater berwarna abu abu dipadukan dengan celana jeans yang super ketat. tidak sesuai dengan kakinya yang memakai sendal pink peach berbulu.

Tapi, penampilannya sangat cute dan mempesona.

dan pada ahirnya kematianku benar benar tiba saat aku melihat dua orang laki laki yang sangat tampan didunia.

"Siapa yang kamu bawa?"

tanya jimin, langkah nya melambat sambil menatap kearahku.

v hanya menunduk sambil memijat pelipis nya.

"Siapa namamu?"

tanya jimin yang kini jarak nya lebih dekat denganku.

"Lee hyun rra"
jawabku sambil berdiri.

Tatapan jimin membuatku sangat gugup.

"Aku pikir hari ini taehyung membawa seorang bidadari"

goda jimin sambil meraih tanganku dan mengecupnya lembut.

mataku terbelalak dengan apa yang dilakukan jimin, dan itu membuatku tidak nyaman.

"Aku ingin coffee"

kata v tiba tiba.
dia beranjak dari hadapanku dan jimin.

"Kenapa tidak memesan v!"

teriak jimin, matanya masih menatap kearahku.

tidak ada sebuah jawaban, hanya terdengar pintu apartemen yang dibanting.

"Aku harus pergi"

pamitku seraya melepaskan tanganku.

aku tidak menghiraukan jimin yang mematung saat dia melihatku pergi.

Aku mengejar v sampai aku melihatnya berdiri didekat kendaraan putihnya.

"Sedang apa disini?"
nada bicaraku sedikit meninggi.

"Menunggumu, aku tau kamu akan mengejarku."

jawab v datar, tidak ada ekspresi apapun diwajah tampannya.

"Kenapa ninggalin aku disana?"

v tidak menjawab pertanyaanku, dia hanya masuk dan aku mengikutinya dengan cepat.

"Taehyungssi"

panggilku lembut, tapi sebenarnya hatiku sedikit kesal.

"Aku tidak suka kamu dekat dekat dengan jimin."

Ungkapan itu berhasil mengunci seluruh anggota tubuhku.

"Bukankah aku sudah memperingatkanmu agar kamu tidak dekat dekat dengannya."

Nada bicara v semakin meninggi.

"Kamu membiarkan dia mencium tanganmu."

"Kenapa kamu melakukan itu dihadapanku?!"

aku hanya menunduk mendengar kata kata v.

"Apa kamu ta..."

"Aku tidak mendekatinya taehyungssi !"

potongku yang tidak tahan mendengar nada bicara v yang tinggi.

"Tapi dia mencium tanganmu!"

Bentak v, rasanya aku ingin menangis saat itu.

("Apa yang terjadi dengannya?")

"Memang apa salahnya?" tanyaku dengan suara bergetar.

"Bukankah hal ini sudah biasa dilakukan seorang bias pada fansnya?"

"Lagipula aku tidak memintanya melakukan hal itu"

"Aku tidak suka saat kamu meninggalkanku !"

mataku terasa panas saat aku meloloskan beberapa kalimat dari mulutku.

"Jadi, kamu mau tetap disini? atau kembali ke tempat jimin?"

Aku mengerutkan keningku, berusaha memahami pertanyaan nya.

"Aku tau kamu merasa senang saat jimin melakukan itu padamu" kata v.

"Kamu boleh kesana dan bersenang senanglah"

lanjut v dengan senyum yang dipaksakan.

"Telpon aku saat kamu ingin pulang"

nada bicara v sangat tenang, tapi membuatku beberapakali membuang nafas kasar.

"Apa yang terjadi denganmu?"

aku berusaha melembutkan nada bicaraku.

"Aku tidak bisa melihat jimin melakukan itu padamu" jelas v.

"Karena itu sangat mengganggu pikiranku."

lanjut v, tatapannya sangat meneduhkanku.

"Jangan bertanya tentang alasannya, tapi kurasa aku telah cemburu dengan kejadian itu."

pengakuan v seperti sebuah kalimat yang tidak nyata bagiku.
dia berhasil melunakan hatiku dengan kata kata fiksinya.

"Aku ingin pergi" pintaku, memecahkan kecanggungan.

"Kemana?" tanya v, mata indah itu masih menatap kearahku.

"Terserah, selama itu bersamamu."

kata kataku berhasil membuat garis lurus diwajah tampan itu.

("Ya tuhan, aku sangat suka saat pangeran tampanku tersenyum seperti ini")

"Nona lee ku sangat pandai menengakan hatiku"

kata v sambil mengacak ngacak rambut coklatku, membuat hatiku terasa hangat.

Hal yang harus aku nikmati di setiap detik kehidupanku adalah disaat aku hidup beradampingan dengan pangeran tampanku👑.




            jangan lupa vote🥰

My princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang