Happy reading....
.
.
.
.
.
.
.
Sasuke memegang perutnya yang memberontak ingin diberi asupan gizi, namun lelaki itu tetap pada pendiriannya. Dia menginginkan Sakura mengantarkan makanan ke kamarnya seperti kemarin. Sudah satu jam lebih Sasuke menunggu di kamarnya, tapi batang hidung Sakura belum menampakan diri sedangkan tubuhnya perlu asupan untuk menunjang energi."Sialaan!! Kenapa Sakura lama sekali mengantarkan makanan!" ucapnya pada diri sendiri. Dia duduk dipinggir ranjang seraya meringkuk memegang perutnya.
Ketukan pintu dari luar membuat lelaki itu melompat dari duduknya dan segera membukaan pintu dengan wajah berseri. Dia yakin 100% itu Sakura yang membawakan makanan untuknya. Namun kadang ekspektasi tak seirama dengan realita, sesosok wanita tua dengan badan yang hampir membungkuk membuyarkan semua khayalan Sasuke.
"Maaf mengganggu waktunya tuan muda, Anda belum sarapan pagi dan saya membawakan ini untuk Anda,"begitu Sasuke menyambut makanan itu wanita itu izin undur diri.
"Nenek chiyo,"panggilnya kemudian berdehem pelan."Mengapa bukan Sakura yang mengantarkannya?"
Wanita tua itu menoleh"Nyonya muda baru saja pergi dua menit yang lalu,"jawabnya seadanya.
"Pergi?? Kemana??"
"Nyonya bilang dia ingin bertemu dengan temannya di cafe sebelah."
"Hn. Baiklah kau bisa pergi,"
Setelah Nenek chiyo menghilang dari pandangannya, Sasuke masuk kekamarnya dan meletakkan makanan itu di atas nakas. Dia mengambil jaket dan kuncinya kemudian berjalam cepat menuju garasi. Lelaki itu memutuskan untuk mendatangi Sakura di cafe tersebut dan memantaunya.
Tak butuh waktu lama bagi seorang seperti Sasuke yang sudah handal dalam mengendarai mobil untuk sampai ke tempat tujuan, lagi pula jaraknya hanya beberapa kilometer saja dari mansion. Sasuke turun dari mobilnya dan melangkah memasuki cafe tersebut.
Baru didepan pintu cafe, Sasuke dengan mudah menemukan keberadaan wanita tersebut, Tentu saja karna rambut Sakura sangat mencolok dan nyentrik dari yang lain. Dia sempat berpikir bahwa wanita itu mewarnai rambutnya sebelum ia tahu jika itu rambut asli dan alami.
"Sasuke-kun kau ada disini?"Sakura kaget kala Sasuke berada di cafe ini dan menghampirinya. Dia menatap Sasuke yang berdiri sampingnya.
Sasuke diam tak menjawab, dia memasukan tangannya disaku celana dan duduk dijejeran kursi kosong di depan Sakura Ino.
Ino, teman Sakura mengamati Sasuke yang begitu tampan dan keren dimatanya. Matanya berbinar-binar seperti baru saja melihat uang puluhan miliyar. Ino melirik Sakura dan berbisik.
"Astaga Sakura kau menyembunyikan pria tampan dariku. Ya dewa kau memang licik,"cerocos Ino hingga membuat Sakura memutar bola matanya.
Waktu pernikahannya, Ino memang tidak turut hadir dikarenakan ia sedang ada pemotretan diluar negeri ditemani kekasihnya yang bekerja sebagai manajer wanita berkarir model itu.
"Pig, dia itu_"
Ino memotong,"Hey tampan perkenalkan namaku Ino Yamanaka," Wanita pirang itu tersenyum sok manis dan mengulurkan tangannya di depan Sasuke.
Sasuke tidak mengatakan apapun selain menatap uluran itu dengan enggan. Ino yang merasa harga dirinya runtuh segera menurunkan tangannya dan berbisik pada Sakura sekali lagi.
"Cih, dia tampan tapi sombong apa gunanya!!"komentarnya jengkel mengundang kekehan Sakura.
"Itu juga karna kau genit pig"balas Sakura tertawa renyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepmother's Love
Fanfiction21 ++ Disclaimer : Naruto(c) Mashashi Kishimoto Pairing : SasuSaku Rated : M Genre : Romance, Lemon Perasaan memang sulit ditebak, dia datang kapan saja dan dengan siapa saja. Dan bagaimana kalau perasaan itu justru memba...