PART 5

12K 352 19
                                    


Happy reading...
.
.
.
.
.
.
.
Saat tiba disebuah perusahaan milik Sasuke, Sakura dibuat bingung sebab perusahaan itu begitu besar dan luas. Ini bukan pertama kalinya Sakura menginjakkan kakinya disebuah perusahaan besar, dia pernah dijemput oleh asisten Fugaku untuk di bawa keperusahaannya, Uchiha corps. Perusahaan yang dikelola oleh setiap keturunan Uchiha dan dikenal oleh belahan dunia. Namun perusahaan yang didepannya ini terbilang cukup mengesan bahkan dibuat takjub, pasalnya perusahaan ini baru-baru saja dibangun oleh Sasuke dari nol dan dapat berjaya yang hampir mampu menandingi Uchiha corps.

Berselang beberapa menit seorang Resepsionis wanita mendekatinya dan menyapa.

"Hai Nona, ada yang bisa saya bantu," tutur seseorang itu dengan ramah.

"Hmm, apa Sasukenya ada?" tanya Sakura.

"Tentu nona, Sasuke-sama sekarang ini ada diruangannya. Apa Anda ingin saya antar?"wanita berpakaian kemeja rapi itu berkata sopan.

Sakura mengangguk sebagai jawab dan selepasnya wanita itu mengantarkan Sakura ke ruangan Sasuke yang terletak di lantai teratas dari perusahaan tersebut.

Sasuke sengaja memilik lantai teratas untuk ruangannya karna dengan ini ia bisa menikmati pemandangan Tokyo dari ketinggian dan untuk memfreshkan pikirannya seusai berkerja. Tak lupa dengan semilir angin berhembus yang masuk dicelah-celah hingga sekaligus menyegarkan ruangan, bukankah angin alam lebih segar ketimbang angin buatan.

Wanita resepsionis itu undur diri setelah mengantarkan Sakura ketujuan, sebelum itu wanita gulali yang dikenal baik hati itu mengucapkan terima kasih dan dibalas oleh wanita resepsionis itu dengan sambutan senyum tulus.

Sakura mengetuk pintu besar itu dan dia masuk begitu suara dari dalam mengintruksinya.

"Hn. Masuk, pintunya tidak dikunci"

Sasuke amat sibuk menandatangi berkas-berkas serta dokumen yang ia tinggalkan selama dua hari ini. Memang memutuskan untuk beristirahat selama itu bukan keputusan yang hal tepat. Buktinya ia harus pergi pagi-pagi sekali untuk mengerjakan ini dan melupakan sarapan paginya. Berhubungan mengenai itu perutnya sekarang terasa lapar dan pedih, namun apa boleh buat urusan ini lebih penting ketimbang memesankan makanan yang hanya perlu membutuhkan waktu sepersekian detik.

Begitu masuk ke ruangan Sasuke, Sakura disambut oleh nuansa biru malam dengan interior yang mengagumkan. Di ruangan itu juga terdapat kaca di samping nya untuk memandang luas berapa padatnya kota Tokyo. Sakura tersenyum kala emeraldnya menangkap lelaki yang sedang memunggunginya. Jika dilihat dari belakang Sakura sudah mengetahui jika lelaki itu nampak sibuk. Diapun memutuskan untuk menghampirinya Sasuke, juga menutup pintu terlebih dahulu.

"Ruanganmu bagus,"puji Sakura yang telah berada dihadapan Sasuke.

Awalnya Sasuke pikir, itu hanya asistennya mengantarkan makanan. Namun saat lantunan lembut meresap masuk kegendang telinganya, Sasuke segera mendongkak dan benar saja itu adalah...

"Sakura, kau disini?"Sasuke menatap wanita gulali itu dengan ekspresi lumayan terkejut.

"Tentu, aku membawakanmu makanan sesuai janjiku kemarin," Sakura menarik kursi depan Sasuke kemudian duduk seraya membukaan satu persatu bentonya.

Sasuke diam memperhatikan bagaimana cekatannya Sakura dan mau repot-repot ke perusahaannya hanya untuk membawakannya makanan, benar-benar wanita idamannya sekali. Namun sayang wanita itu milik ayahnya.

"Sasuke apakah kau punya piring disini?"

Lelaki itu mengeleng,"Tidak ada, tapi aku akan menelpon asistenku untuk membawanya kesini."

My Stepmother's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang