PART 10

11.2K 313 17
                                    

Bagi kalian yang ngesave no wa ku. Tolong cp ya, kontakku kehapus semua soalnya

Happy reading....
.
.
.
.
.
.
.
Setengah jam perjalanan ditempuh Sasuke untuk bisa sampai di Tokyo Tower bersama Sakura. Mereka membeli tiket untuk bisa menuju dek observasi utama mengunakan lift yang tersedia. Pada dek observasi lantai 1, terdapat lantai transparan, dimana kita dapat menguji nyali melihat pemandangan yang ada dibawah kaki. Sakura tak berhenti untuk bedecak kagum. Dia selama hidupnya tidak kepikiran untuk kesini bahkan dengan Fugaku dan kini Sasuke untuk pertama kalinya mengajaknya tempat ini.

Walau ini siang, namun keindahannya tak bisa terelakkan. Sasuke menatap Sakura dengan senyum tipis, wanita itu begitu girang hingga mengabaikannya dan malah asik mengamati sekelilingnya.

"Kau mengabaikanku,"ucap Sasuke membuat Sakura segera menoleh padanya.

"Maafkan aku, Aku terlalu senang."ungkap Sakura sambil tersenyum.

Saat semuanya telah ia renggut dari wanita itu, Sakura masih bisa tersenyum untuknya. Sasuke beruntung bisa menemui sosok wanita yang sikapnya sama seperti mendiang ibunya. Wajar saja jika ayahnya menikahi Sakura.

"Tingkahmu seperti orang yang baru saja kesini,"Celetuk Sasuke.

Sakura mengangguk setuju,"Hmm, memang belum pernah. Dan terima kasih telah mengajakku,"ucapnya tersenyum lagi.

Sasuke diam, dia menatap Sakura lama. Sensasi itu masih ada. Bahkan semakin menggila, jantungnya pun terpompa cepat. Sasuke benar-benar ingin sekali memiliki Sakura dan hidup bersamanya membangun keluarga harmonis.

Dari lantai 1, mereka kemudian menuju lantai 2. Disana terdapat beberapa toko-toko yang menjual berbagai kuliner serta souvenir. Sakura menjelajahi setiap toko tersebut dengan Sasuke yang menggiringnya seperti pengawal. Pengunjung yang berada disana, berteriak histeris melihat Sasuke beserta ketampanannya yang melebihi dewa. Dan ini menjadi alasannya, mengapa Sasuke tidak suka keramaian.

"Jika bukan Sakura, aku tidak akan kesini"lirih Sasuke yang masih setia mengekori Sakura.

Sakura menoleh kebelakang, dia terkikik melihat wajah Sasuke yang datar, namun menyebarkan aura hitam disekelilingnya.

"Hihihi kau lucu, disaat semua orang ingin memiliki fans. Kau malah tidak."ucapnya melirik para wanita yang bergerombol di belakang mereka dan menatap Sasuke tanpa berkedip.

"Tch, abaikan mereka!!"Sasuke berjalan mendahului Sakura dengan wajah betenya hingga wanita itu berlari kecil menyamai jalan Sasuke.

"Jadi ini sebab kau mengeluarkan aura hitammu agar mereka tidak mendekat." ucap Sakura menyimpulkan.

"Hn."gumam Sasuke.

"Kau memang aneh."celetuk Sakura begitu saja.

Sasuke menoleh,"Kau mengangapku aneh??"tanyanya dengan kerutan tak suka.

"Memang kau aneh"sahut Sakura menahan tawa.

"Sekarang kau berani mengataiku"

Sakura menggelang cepat,"Tidak."

"Lalu??"tanya Sasuke lagi mengintrogasi

"Sudahlah lupakan,"kini Sakura mempercepat jalannya dengan kesal membuat Sasuke mengulum senyum.

Didepan Toko yang menjual pernak- pernik dan berbagai macam boneka dari kecil hingga yang besar, Sakura menghentikan langkahnya hingga Sasuke ikut berhenti.

My Stepmother's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang