PART 8

12.2K 355 18
                                    


Happy reading....
.
.
.
.
.
.
.

Tok tok tok

"Hn."Sahut Sasuke membukakan pintunya setelah mendengar ketukan dari luar kamarnya.

Nenek chiyo segera membungkuk hormat,"Maaf mengganggu tuan, dibawah ada wanita yang mencari Anda, katanya dia orang spesial dihati Anda" jawabnya.

Sejenak Sasuke mengerutkan dahinya 'wanita?? Spesial??'batinnya berbicara. Hanya Sakura wanita yang special dalam hidupnya. Beraninya dia berkata demikian, cih cari mati!!. Tadinya dia berpikir tidak ingin meladeni wanita yang ngaku-ngaku itu, paling juga fansnya yang caper. Namun setelah dipikir-pikir kembali rasanya dia sedikit  penasaran.

"Hn. Kau boleh pergi. Aku akan kebawah sebenar lagi!!"

Mendapati perintah itu, nenek chiyo membungkukan badannya lagi dan pamit undur diri. Sasuke juga kini masuk ke kamarnya lalu memasang baju dan mengganti celananya karna dia tadi hanya telanjang dada dan mengunakan celana pendek.

Sebelum Sasuke menjumpai wanita aneh itu, dia menatap lama Sakura. Rasa penyesalan menggerogoti batinnya. Ya, saat ini Sakura tertidur pulas setelah berhubungan intim dengannya. Permainan mereka hanya sebentar namun Sakura sudah pingsan duluan, mungkin wanita itu lelah karna terus-terusan memberontak padahal ketika itu dia mendesah dan meminta dia untuk melakukan lagi.

Lelaki itu bergerak mencium bibir ranum Sakura, dia mengusap keringat yang membanjiri wajah wanita itu.

"Maafkan Aku Sakura, aku sungguh hilang kendali karnamu,"

Sasuke mencium lagi bibir Sakura. Kemudian dia menarik selimut yang merosot dan menutupinya hingga keleher. Dia hanya takut jika dibiarkan seperti itu, bisa-bisanya ia kembali menyerang Sakura. Terbukti dari kejantanannya menggembul minta dipuaskan lagi.

Tidak ingin berlama-lama, Sasuke menutup pintu kamarnya dan berjalan menuruni tangga. Tibanya di ruang tamu, wajah Sasuke tambah datar ketika tau jika wanita aneh itu adalah putri dari Hyuga, Hinata.

"Apa yang aku lakukan disini!!"ujar Sasuke dingin. Dia sangat malas bila bertemu wanita manja seperti Hinata, mukanya saja sudah membuatnya enek.

"Aku kangen padamu,"sahut Hinata mengedipkan matanya sok imut, justru ingin sekali Sasuke tusuk dengan golok milik mendiang Kakeknya Madara.

"Tch!!"Sasuke membalikkan tubuhnya. Dari pada meladeni wanita gila itu lebih baik ia kekamar menemani Sakura tidur.

Hinata menangkap tangan Sasuke, mencegat lelaki itu pergi"Ayolah Sasuke-kun, Aku sudah repot-repot mendatangimu kesini setidaknya hargai perjuanganku."ucapnya berpura-pura memelas.

Wanita penjilat bukanlah tipe Sasuke. Justru dia sangat menghindari itu. Sudah beribu kali dia menolak dan mengusir wanita itu jauh-jauh dari kehidupan. Dan kalau perlu mati sekalian agar tidak merepotkan hidupnya.

Dia menyentakkan tangan Hinata dengan kasar,"Aku tidak menyuruhmu melakukan itu."sahutnya hingga membuat wanita itu langsung terdiam.

"Tapi kau tidak bisa seenak begitu padaku, kau ingat ayahmu dan ayahku akan menjodohkan kita." ucap Hinata tak mau kalah. Sasuke benar-benar ingin sekali mencekik leher itu.

"Hn. Terserah."jawab Sasuke malas.

Tentang perjodohan yang dimaksud Hinata bukanlah tipuan belaka. Itu memang benar, dia tidak menangkalnya. Namun itu masih rencana, belum terjadi. Dan kalaupun begitu dia tentu akan menolaknya mentah-mentah.

"Hmm Sasuke-kun_"

"Berhenti mengebutku dengan sufiks 'kun', aku jijik mendengarnya!!"potong Sasuke dengan ekspresi tak sukanya.

My Stepmother's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang