Tujuh

193 11 0
                                    

Dirumah shena dan prilly duduk dikamar ersya sembari memakan cemilan sambil menonton film di laptop ersya.

"Pril"

"Hmm"

"Lho kenapa sih kemaren nangis nangis"tanya shena dan membuat prilly menghentikan aktivitas makannya.

"Lho bisa cerita sekarang"namun prilly hanya menggeleng pelan.

"nggak bisa shen gue takut"

"Lawan rasa takut lho pril,mungkin kalau lho bisa cerita perasaan lho lebih tenang"ujar shena dan prilly mengangguk

Flashback ON
Prilly POV.

Setelah aku memasuki perkarangan rumah aku melihat mobil asing berwarna merah yang terparkir rapi di sebelah mobil papahku.aku memasuki rumah dan melihat papah sedang mengobrol dan kedatangan ku membuat dia memberhentikan obrolannya.

"Nah ini dia sini pril duduk"panggil papa dan aku menuju kesana

"Cantik juga anakmu lex"

Aku melihat pria umur 35 sedang memujiku dan aku hanya tersenyum tipis.

"Pril kamu ganti baju sana yang bagus"perintah papanya

"Mama mana pa?"tanyaku

"Mamamu sedang keluar membeli sesuatu,yasudah sana kamu ganti baju yang ada di atas kasur,ikuti perintah papah kali ini"tegas papah dan aku berdiri menuju tangga.setelah menaiki tangga samar samar aku mendengar suara pintu digedor dengan kencang dan aku menghampiri suara itu dan ternyata suara itu dari gudang atas.

"Siapa yah"

"Sayang ini mamah nak"aku terkejut bukan main suara mama "mama ngapain disini"tanya ku sembari mencari kunci disekitar situ

"Sayang kamu jangan ikuti perintah papah kamu dia jahat nak dia jahat"ucap mama

"Jahat?jahat kenapa?"tanyaku penasaran

"Dia ingin ngejual kamu dengan pria yang kamu temui diruang tamu tadi"ucap mama dan aku terkejut bukan main

"BOHONG"

"Papa"

Aku terkejut papa berjalan mendekatiku

"Pril kamu jangan dengerin apa kata mama mu dia itu pembohong"fitnah papa

"Nak kamu harus percaya sama mama..mama mohon nak"mohon mama sambil mengedor gedor pintu.

"Prill dengerin papah kalau mama mu ingin selamat kamu harus ikuti apa kata kata papa,kalau tidak besok kamu liat mayat mamamu di gudang sini"ancan pelan papa ke aku dan aku ragu memilih mana dan aku memilih ikuti peraturan papa demi mama.

"Iya pah aku ikuti perintah papa"ucapku ragu

"Bagus anak pintar sana kamu ganti baju"ucap papa dan mendorongku sampai sampai aku ingin terjatuh untung aku menjaga keseimbangan.

"Ucapkan selamat tinggal kepada prilly anakmu tercinta devi"

"Mas mas hikss..hikss aku mohon jangan sakiti prilly hikss..hiks"mohon mama sembari menangis

"Aku tak perduli dev hahha"

"Mas mass hikss"

Alex berjalan meninggalkan devi di gudang dan turun menuju ruang tamu.

"Prill udah lama bnget syang cepat"

"Iya pah bentar"

Aku turun dari tangga dan aku jadi sorotan mata teman papa dan papaku.

I Am Happy With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang