Sebelas

184 16 0
                                    

"Sya,nic,rel bangun plis bangun"shena menggerakkan lengan mereka bertiga,ya mereka terdampar dihutan yang tak berpenghuni disana cuman mereka berempat dan shena kebingungan mencari aliprilly dan arifjessi.tiba tiba jari jemari ersya bergerak dan sedikit demi sedikit membuka matanya.

"syaa"

"shen,kita dimana?"tanya ersya setengah sadar dan mulai bangun untuk duduk.

"kita dihutan,kita disini udah beberapa hati dan gue sekarang laper"ucap shena dan ersya melihat verrel mulai sadar langsung menghampirinya.

"sya kita dimna?"tanya verrel dan ersya mulai membantu verrel untuk berduduk dan bersandar dipohon.

"kita dihutan dan sudah beberapa hari kita disini"ucap ersya dan verrel hanya berdiam sembari memegang tangan kirinya.

"tangan kiri kamu kenapa?"tanya ersya

"gapapa"

bukan ersya namanya kalau tidak buru buru ia mendekati verrel dan melihat lukanya dan lukanya lumayan agak besar.

"aww pasti sakitkan,ntar aku cari daun yang bisa berguna"ersya berdiri dan berjalan mendekati satu pohon.

"shen,nichol nggak papakan?"tanya verrel,belum sempat shena menjawab.nichol menggerakkan tangannya ke arah shena dan shena langsung menggengam tangan nichol.

"nic"

"shen kita dimana"

"dihutan kita terdampar disini selama beberapa hari"

tiba tiba ersya datang dengan membawa daun dan buah yang lumayan banyak.

"ini gue dapet dipohon dan kebetulan baru aja panen,nih kita makan sama sama"ucap ersya dan membagikan satu persatu buah tersebut dan mereka sama sama memakannya.

"ini kita mau pulang ke arah mana?"tanya nichol dan mereka hanya mengidikkan bahunya tak tahu

"aduh hp hilang lagi"

"yaudah nanti kita jalan sama sama mumpung masih pagi sekaligus mencari tempat istirahat buat malam nanti"ucap ersya dan mereka bertiga mengangguk.
setelah menyelesaikan makanannya mereka melanjutkan perjalanan dan untung saja nichol tidak cedara hanya saja wajahnya tergores kayu sebelum terjatuh ketanah.

"btw kita dihutan mana ini?"tanya nichol

"keknya ini hutan didaerah jawa deh,liat deh pohonnya lebat lebat,semoga aja nggak ada binatang buas"jawab verrel

mereka menelusuri perjalanan tak tahu arah,dan mereka juga ingin mencari bangkai pesawat dan siapa tahu aliprilly dan arifjessi ada disitu.mereka berbincang bincang entah itu dalam hal penting atau hal bercanda yang membuat perjalanan mereka tak terasa sampai disungai.

"ehh ada sungai tuh,pasti ada ikannya"ujap shena kegirangan

"bentar gue cari tombak dulu"nichol berjalan kearah pohon dan mematahkan salah satu dahan yang ada disana.setelah mendapatkan 2 batang dahan pohon,nichol berjalan menuju ersya,verrel dan shena yang daritadi memperhatikan ia.

"gue cuman dapat ini nggak papakan"ucap nichol sembari menunjukkan dahan pohon kearah mereka.

"itu lebih dari cukup nic"sahut shena.

"yaudah sini gue bantu lo"verrel langsung mengambil dahan tersebut dari tangan nichol dan mereka berdua berjalan menuju sungai.sedangkan shena dan ersya mencari ranting pohon yang bisa digunakan untuk membakar ikan tersebut.

Disisi lain,ali berjalan sendirian dengan kaki yang luka cukup parah,ia menyusuri hutan selama beberapa jam bahkan dia berteriak namun hasilnya nihil tak ada yang mendengar,ali berjalan terpincang pincang dengan memanggil manggil nama Prilly dan teman temannya namun tak ada sahutan sama sekali dan akhirnya ia memutuskan beristirahat disalah satu pohon besar.ia bersandar disana dan memikirkan keadaan prilly.peristiwa itu beringat terus menerus di ingatan ali.

I Am Happy With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang