Hari pertama sekolah setelah libur akhir semester. Tahun ajaran baru dimulai tepat pada hari ini.
Membosankan.
Jika Zeline yang jadi kepala sekolah di SMA ini maka Zeline akan membuat seluruh siswa siswi libur selamanya. Terdengar sangat konyol tapi Zeline tidak peduli.
"Zeline."
Panggilan itu membuyarkan lamunan Zeline. Zeline tidak berniat mengangkat kepalanya yang sudah dia tempelkan ke meja. Dia tetap pada posisi awalnya lalu berucap...
"Apa? kalo nggak penting, silahkan pergi. Pintu kelas kebuka lebar buat lo, khusus." jawab Zeline ngaco.
"ZELINE!"
Zeline tersentak lalu mengangkat kepalanya.
"Kamu keluar sekarang! Bersihkan toilet perempuan sampai bersih!" bu Lia melotot. Bisa-bisanya ada siswi yang tidak mendengarkan materi yang sudah dia jelaskan.
"Bu lia? ibu ngapain disini?" tanya Zeline membuat satu kelas melongo. Benar-benar cewek ajaib. Jika bukan karena dirinya cantik maka mereka yakin tidak ada satupun manusia yang ingin mendekati Zeline.
Tapi memang tidak bisa di pungkiri, Zeline Lovata, cewek itu mampu memikat semua cowok. Ingat, SEMUA!
Bahkan jika kalian ingin tahu, guru-guru cowok disini juga tidak sedikit yang menyukai Zeline.
"KAMU MASIH NANYA KENAPA SAYA ADA DISINI?!"
"Iya lah, bu," Zeline memutar bola matanya.
"LARI 5 PUTARAN DI LAPANGAN SETELAH KAMU MEMBERSIHKAN TOILET!"
♥♥♥
"Zel, mau gue bantuin nggak?" tanya Fian entah yang keberapa kalinya.
Zeline muak.
BYURRR
"Ngomong sekali lagi gue tebas kepala lo, paham?" tegas Zeline.
Fian basah kuyup. Zeline baru saja menyiramnya dengan ember berisikan air pel. Sadis. Tapi tidak apa-apa, Zeline memang seperti itu. Fian bahkan hanya mengganggap ini sebagai sebuah lelucon.
"Ish, yaudah babay, Elin."
Zeline menghela napas lega ketika melihat Fian sudah pergi menjauh dari matanya. Jika Fian masih disini mungkin mata Zeline akan rabun seketika.
"GILAKK CAPEK BANGET!!!" teriak Zeline. Rasanya dia ingin menangis saja. Badannya sudah pegal sedari tadi. Tetapi Zeline harus membersihkan bilik terakhir sebelum menuju ke lapangan untuk melakukan tugas kedua.
"Tuan putri capek banget ya tuhan."
♥♥♥
Sekaramg sudah waktunya untuk menguras keringat. Lari 5 putaran? mudah. Zeline mendengus ketika melihat bu Lia mengawasinya dari jauh.
"SAYA MELIHAT KAMU ZELINE, CEPAT LAKUKAN ATAU SAYA AKAN MEMBERI HUKUMAN YANG LEBIH BERAT DARI INI!" teriak bu Lia dari kejauhan.
"IYA, BU, SABAR. SAYA CAPEK TAU BU ABIS BERSIHIN TOILET!" balas Zeline.
"Bu, kasian Zeline, bu. Masa cantik-cantik disuruh lari sebanyak itu." ucap 3 cowok yang tidak Zeline kenal.
Kalo sampe mereka bertiga jalan kearah gue, siap-siap gue tebas kakinya, batin Zeline.
"Kamu sudah ikut campur urusan saya, maka kamu juga harus lari 5 putaran juga. SEKARANG!" suruh bu Lia.
"YES!" 3 cowok itu bersorak.
"Dengan senang hati, bu! Makasih loh bu." ucap salah satu dari ketiga cowok itu.
3 cowok itu berlari menghampiri Zeline. Membuat mata Zeline melotot. Ketika mereka sampai dihadapan Zeline, mereka tersenyum manis. Namun Zeline membuang muka.
"Kenalin, gue Zoe." Zoe mengulurkan tangannya berniat berjabat tangan dengan Zeline.
"Lo nggak perlu tau nama gue lagi kan... Zi... Zi..." Zeline berusaha mengingat nama cowok itu namun gagal.
"Zoe." ulang cowok itu.
"Oh, oke, Zoe. Lo nggak perlu tau nama gue lagi kan?" perjelas Zeline dengan nada sinis.
"Nggak. Ayo lari, lo nggak liat mata bu Lia udah hampir keluar gitu?" Zoe berkata sambil menunjuk kearah bu Lia.
Zeline bergidik ngeri ketika melihat tatapan bu Lia. Dengan cepat Zeline berlari diikuti oleh Zoe dan 2 cowok lainnya yang belum Zeline ketahui namanya.
"Oh iya, kenalin, gue Kevin, temennya Zoe." ucap Kevin yang tiba-tiba sudah berada disamping Zeline.
"Gue nggak nanya sumpah." sinis Zeline.
"Gue Leo." Leo yang berada di sisi kiri Zeline akhirnya bersuara.
"Ini juga, GUE NGGAK NANYA. Mau nama lo Leo kek, Loi kek, bahkan Roy Kioshi sekalipun, GUE NGGAK PEDULI."
Zeline hampir saja lepas kontrol. Tapi dia berusaha sabar. Andai saja Zeline bisa menghilang. Maka sudah bisa dipastikan dia akan menghilang sekarang juga dari hadapan 3 makhluk astral itu.
"Dia kenapa? PMS?" tanya Leo pada Kevin.
"Hamil kayaknya."
♥♥♥
5 putaran serasa seperti 500 putaran. Zeline ngos-ngosan. Ingin bangkit berniat membeli minuman namun Zoe segera menyuruhnya kembali duduk lalu memberinya satu botol air mineral.
"Eh, makasih." Zeline segera meneguk air tersebut sampai tak tersisa.
Zoe tersenyum singkat. Tidak menyangka Zeline akan menerima botol itu. Zeline yang mengetahui bahwa Zoe memperhatikannya sedari tadi hanya bersikap tidak peduli sambil memainkan ponselnya.
Membuka instagram barangkali ada notif masuk, dan ternyata memang ada. Zeline segera memencet tombol notif.
Seseorang men-tagnya disebuah postingan. Viona Adriena. Zeline membaca caption yang bertuliskan "miss u♥".
Sudah cukup lama Zeline tidak berjumpa dengan sahabatnya itu. Mood Zeline menurun seketika.
"Zel, lo ngelamun?" tanya Zoe bingung.
"EH, APA? ENGGAK KOK. Sotoy lo jadi orang." jawab Zeline tak terima.
"Gue cuma nanya, kenapa sih lo tuh sensi mulu."
"Udah dari lahir. Nggak usah protas-protes. Lo bukan temen gue apalagi mak gue. Jadi diem aja yaa sssttt." Zeline menaruh jari telunjuknya di depan bibir Zoe. Menyuruhnya diam.
Zoe terdiam beberapa detik sebelum suara Kevin dan Leo menganggu gendang telinganya.
"WOI! lo kita cariin di mana-mana nggak ada tau-taunya malah berduaan disini, dih," sewot kevin.
"Kurang ajar lo, setan," maki Leo.
"Berisik!" ujar Zoe lalu pergi. Kedua temannya melongo melihat tingkah Zoe.
Zeline berdiri di depan Kevin dan Leo lalu menaruh cari telunjuk kiri dan kanan di depan bibir mereka berdua. "Udah lo berdua diem aja, SSSTTTT!"
"Disini dilarang keras untuk bacot terlalu banyak, tau." ujar Zeline ngaco.
"Kata siapa?"
"Kata Elin, barusan. Yaudah ya bayyy." Zeline melangkah pergi dengan santainya.
Zeline menyempatkan diri menoleh kebelakang lalu tertawa terbahak-bahak.
"Gue nggak ngerti lagi, dia kok bisa gemesin banget tadi. Nggak kayak biasanya," ucap Leo melongo.
"Apa dia udah mulai suka sama gue, Kev?" lanjut Leo ngaco.
"NGIMPI AJA LO, SETAN."
♥♥♥
Hi, HAHAHAH🙂
intinya semoga suka🙂
see u di chapter 2👋🏻
*remember: cuma iseng doang buat cerita ini💃*
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELINE
Teen FictionIni cerita tentang kita. Bukan tentang aku dan kamu. Tapi tentang aku, dia, dan orang-orang di sekitarku. Jangan lupakan satu hal, aku kehilangan sahabatku di hari pertama libur akhir semester. Aku, Zeline Lovata. Aku diperebutkan oleh hampir semua...