🌸 Tidak Sengaja

53 0 0
                                    

"Ahh! Itu mereka baru pulang. Panjang umur sekali," ucap Mama Rini pada sosok perempuan di sampingnya saat melihat kepulangan kedua anaknya.

Dengan langkah ragu, Yuna berjalan ke tempat Mamanya di ikuti Kenzo dari belakang yang nampak biasa saja tidak ada rasa terkejut atau apapun melihat sosok perempuan itu.

Yuna mengambil tempat duduk di tengah-tengah antara Mamanya dan perempuan itu, dia menatap sang Mama meminta penjelasan.

"Ini anak tante yang kedua, namanya Yuna Elvera panggil saja Yuna." Mama Rini memperkenalkan putrinya kepada perempuan itu.

"Yuna," ucap Yuna beralih menatap perempuan itu sambil mengulurkan tangannya.

Perempuan itu tersenyum ramah, kemudian menyambut uluran tangan dari Yuna. "El Via Putri."

"El Via. maksudnya kak Via kan? Calon kakak ipar aku?" tanya Yuna riang pada perempuan di depannya dan juga Mamanya.

Wajah Via memerah malu mendengar ocehan Yuna barusan, belum apa-apa sudah dipanggil seperti itu. Sedangkan Mama Rini hanya tersenyum geli.

"Kak Kenzo, sini-sini." Yuna menyeret kakaknya yang masih berdiri agak jauh.

"Heh! gak usah tarik-tarik juga," protes Kenzo diabaikan Yuna.

"Kak Via, kenalin ini kakakku. Nama lengkapnya Kenzo Bryan. Aku biasa manggil kak Kenzo, tolong nanti di jagain ya." Yuna memperkenalkan kakaknya pada Via.

"Gak usah ngomong gitu juga, emang gue anak kecil dijagain.." protes Kenzo kesal.

Setelah itu dia menghela nafas malas. "Kenzo," ucapnya berwajah datar sembari mengulurkan tangan.

Uluran tangan Kenzo disambut oleh Via dengan sopan.

"Kak Via gak usah takut ya sama kak Kenzo, dia emang cuek. Tapi aslinya baik kok," ucap Yuna memberikan semangat ketika menyadari kegugupan Via.

"Cerewet," desis Kenzo pada adiknya yang langsung membuatnya manyun.

Via langsung memperkenalkan dirinya. "Via." tidak sengaja tatapan matanya bertemu dengan Kenzo, tetapi hanya berlangsung sepersekian detik saja.

Mama tersenyum senang melihat anaknya mau berkenalan dengan Via.

"Oke, semua udah. Mama harap kalian bisa akur." Yuna dan Via mengangguk, sedangkan Kenzo hanya diam saja.

"Sekarang kalian berdua bantu Via bawa barang-barangnya ke kamar, terutama kamu Kenzo."

"Iyaaa," sahut Kenzo malas.

"Aku bisa sendiri kok tante. Lagian mereka pasti capek baru pulang sekolah," ucap Via tidak enak hati.

"Sok perhatian!" batin Yufa.

"Gak capek kok," ucap Mama Rini tetap pada pendiriannya.

Setelah itu Mama beralih menatap Kenzo. "Ayo kamu ganti baju sana, terus bantu Via beresin kamar tamu. Dia tanggung jawab kamu mulai sekarang."

"Tanggung jawab apaan Ma..? Emang aku ngapain coba? Dia juga bukan siapa2 aku?" protes Kenzo tidak terima. Via sendiri hanya diam menundukkan kepala, ucapan Kenzo memang ada benarnya.

"Jangan banyak protes! mending cepet lakuin apa yang Mama minta tadi."

Tidak ada jawaban dari Kenzo, dengan berat hati dia beranjak pergi dari tempatnya untuk melaksanakan perintah Mamanya.

"Tante," ucap Via menunduk.

"Udah gpp kok," ujar Mama lalu beralih ke Yuna. "Yuna sayang, anterin Via ke kamarnya sekalian bawain kopernya ya?" pinta Mama.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang