2. Nggak mau ambil pusing.

490 76 41
                                    

Revisi✔

Happy reading!

❇❇


2. NGGAK MAU AMBIL PUSING.

Ayunan langkah kaki terus ku paksakan hingga sampai pada kantin Fakultas. Pikiran ku kalut hingga tak sadar hampir menabrak salah satu mahasiswa yang tengah berjalan.

"Eh maaf maaf. Nggak sengaja."

Ini yang namanya udah jatuh di timpa tangga pula. Sumpah demi apapun aku menyesali hal yang sudah terjadi beberapa menit lalu. Mencari cairan yang dapat membantu meredakan panas di kepala, aku duduk di kursi panjang kantin lalu memesan jus alpukat.

Kacau. Tak habis pikir dengan apa yang ku lakukan. Apa aku akan mengulang mata kuliahnya semester depan? Atau lebih parahnya menjadi siswa abadi karna kejadian ini. Oh astaga Bunda.....bantu anak muuu.....

Jus yang ku pesan datang dan segera ku seruput hingga tandas setengah gelas. Memainkan sedotan, pikiran ku kembali ke dalam bayangan di mana tanggalnya formalitas ku menjadi mahasiswa yang berpendidikan.

Tenang, Je, tenang.

Kedua mata ku pejamkan. Berharap bayangan yang selalu meneror ku kini segera hilang. Alih alih tenang, mulut ku kelepasan untuk tidak mengumpat kesal di dalam hati.

"DORRR!!"

Setannnnnn

"Ih kok gak kaget sih?!" tanya Dahyun kesal karna tak melihat reaksi terkejut ku.

Ku ambil nafas dalam dalam lalu ku hembuskan. Melirik Dahyun yang duduk di samping sambil mengesap jus alpukat miliku.

"Yun."

Dahyun menoleh. "Kenapa?"

Aku mengela nafas berat. "Gila! Gue bakal ngulang lagi kayaknya."

"Ngulang apa?"

"Ngulang lagi di kelas Jaehyun." ucap ku menggebu gebu.

Dahyun terkesiap. Mungkin karna mendegar aku yang memanggil Dosen satu itu tanpa embel embel 'Pak' di awal. Apalagi ini kantin. Whatever.

"Eh buset dah, Je," Dahyun mendekatkan kepalanya. "Itu suara lo gede banget anjim. Entar ada yang denger lo nggak bakal ngulang. Malah kaga lulus lulus lo mau?"

Aku menggeleng kuat.

"Ya gimana engga emosi coba? Dia nuduh kalo gue nggak bikin makalah dari dia. Padahal gue yang dia suruh buat ngumpulin makalah anak kelas. Bangsat banget gak tuh?" emosi ku memuncak. Dahyun menghela nafas lalu menarik lengan ku agar mendekat padanya.

"Nih nih. Mending lo minum dulu," ujar Dahyun sambil menyodorkan gelas jus alpukat ku yang tinggal seperampat gelas itu.

Aku menerimanya. Mengesap kuat jus itu hingga menimbulkan suara yang engga banget. Orang orang yang ada di kantin pun melihat risih ke arah meja kami.

Plak

"Ih. Gila lo!" marah ku sambil mengelus ngelus kening ku yang Dahyun getok pake gelas.

DOSEN • JUNG JAEHYUN 정재현 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang