Kelompok Lima

65 17 28
                                    

Seperti yang saya singgung di bagian 1, di kelas kami ada yang namanya kelompok lima.

Dibandingkan hal lain yang ada di kelas, saya merasa kelompok lima ini cukup menarik dibuatkan bagian khusus yang saya letakkan di 'agak' depan.

Jadi, seperti yang sudah kalian baca, kelompok lima ini terdisi atas Yoga, Roman, Farroz, Jordi dan Afif.
Kalau kalian mengira nama ‘Kelompok Lima’ didapat karena jumlah mereka lima orang, kalian salah besar.

Nama grup ini diambil dari nilai olahraga mereka saat praktek bola basket. Nilai mereka sama semua, lima bola masuk ring jadi limapuluh.

Anggota kelompok lima sangat-sangat terkenal di ruang guru. Salah satunya, sebut saja Jordi.

Jordi adalah salah satu murid Ipa 4 dengan ciri-ciri tingginya lumayan, kurus tapi tidak terlalu. Kulit Jordi bisa dibilang cukup cerah untuk ukuran anak laki-laki, rambutnya pendek, dan sisanya ya seperti lelaki pada umunya. Jordi, tipe murid yang suka memancing emosi dengan cara yang paling lucu. Pernah saat pelajaran seni, kami diperintah membuat kata-kata kontemporer.

Bebas, asal indah.

Dan isi kertas Jordi adalah :

“Engkau bagai air yang jernih...
Di dalam berkas..
Yang berdebu.”

“Nenekku pahlawanku.”

“Sayang opo kue krungu.”

Setelah itu, guru kami bingung mau marah atau ngakak.

Pernah juga, Jordi alpa dua hari. Sebagai teman kelas yang baik, kami khawatir dan mulai menanyakan kabarnya. Ternyata, Jordi bilang dia kecelakaan.

Kaget, dong. Besoknya, saat kami niat membesuk, Jordi datang dengan cengiran mengerikan. Badannya sehat. Tidak ada luka.

Kami pikir dia pakai salep atau kecelakaannya tidak parah tapi nyatanya..


“Aku kecelakaan sepeda.”

Sepeda.

Alpa dua hari.
Memang hanya Jordi yang bisa.

Karena kesenangan Jordi memancing emosi dengan hal-hal lucu, kami pernah mengikutsertakannya dalam penyisihan stand up comedy untuk Pensi sekolah.

Kami pikir, Jordi bisa menang dengan mudah. Tapi..


“Assalamu'alaikum. Perkenalkan, nama saya Jordi, perwakilan dari kelas sepuluh Ipa 4. Saya berdiri karena tidak duduk.......
Wassalamu'alaikum.”

Begitulah materi stand up comedy Jordi.
(Sedikit bocoran, saya yang mewakili kelas di cabang story telling pun melakukan hal yanh tak jauh berbeda dari Jordi).

Kelucuan Jordi dalam memancing emosi ini pernah membuat sekolah gempar hanya karena dia bersin.
Keren kan?

Saat itu, tepat saat upacara bendera, lebih tepatnya lagi saat mengheningkan cipta, Jordi bersin dengan sekencang-kencangnya. Itu loh, bersin yang dibuat-buat agar sengaja terdengar besar.

Walhasil, selesai upacara, Jordi dipanggil baris dihadapan seluruh siswa untuk meminta maaf telah mengganggu jalannya upacara.

Hampir sama, seperti Jordi, Farroz, pernah membuat gempar karena bersin. Bedanya, adalah Farroz bersinnya bukan "Hatchiih!" tapi "Haaatttchhiiiloveyouu!". Disebutkannya dengan lantang, saat persiapan upacara.

Farroz ini, tipe anak yang paling tidak bisa langsung menjawab absen saat panggilan pertama. Kata lainnya, dia itu sepertinya memiliki masalah dalam penangkapan suara.

36 - 2 = Boom Squad!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang