3. [ Akur ]

36 10 3
                                    

💜 Happy Reading 💜






****

" Terus kalo surat surat kejelasan hubungan kita boleh gue yang buat gak? "

Bugh~

Satu hantaman keras Keylin mendarat di punggung Kevan tanpa basa basi.

" Anjing sakit. "

Ucap Kevan sambil memegangi bagian yang di hantam Keylin tadi.

" Lo sakit? Ke UKS gih. "

Suruh gadis berponi itu.

" Iya sakit, sakit hati gara gara cinta gue bertepuk sebelah tangan. "

Ucap Kevan dengan wajah yang sengaja di buat melas.

" Curhat mas? Anjir cowok demen curhat. "

" Gapapa, kan cowok juga manusia. " Jawab Kevan tak mau kalah.

" Serah lo, gue mau ngantin ae ga guna debat ma lo mulu. "

Ucap gadis itu dan segera pergi meninggalkan Kevan, tapi dengan cepat tangannya di tarik oleh laki laki yang ada di sampingnya ini.

" Udah jam masuk, ga ke kelas lo? Malah ngantin nih bocah. "

Ucapnya saat melihat jam yang melilit di tangan kanannya.

" Jamkos ampe pulang, mending ke kantin. Gara gara Rian gue belom makan siang, and one more thing! I'm not a kid. "

Ucapnya dengan kesalnya dan mengucapkan beribu sumpah serapahnya kepada Rian.

" Bodo, gue ikut lo dah sekalian gue traktir anggap aja tanda kerja sama kita sebagai sekretaris. "

Keylin hanya bisa diam dan mencerna kalimat Kevan tadi, ' anggap aja tanda kerja sama kita sebagai sekretaris. ' Baginya itu kalimat yang benar benar tidak jelas, mengingat mereka berdua merupakan rival. Tapi mendengar kata traktir membuat jiwa gratisannya meronta ronta dan segera menarik Kevan ke arah kantin.

****

" Buk, mie ayamnya dua sama es jeruknya dua. "

Ucap Kevan dengan keras.

" Lah? Mesenin gue itu? "

Tanya Keylin dengan wajah heran ke arah Kevan, sedangkan hanya di balas anggukan oleh laki laki itu dengan mata yang masih fokus ke arah ponselnya.

" Kok tau gue mau pesen mie ayam? Padahal gue baru pertama kali makan di kantin bareng lo. "

" Gue juga tau kalo lo suka banget sama boba, apalagi es krim. Bahkan lo bisa ngabisin 5 gelas boba atau 5 eskrim dalam sehari kan kalo lagi badmood kan? "

Ucap Kevan santai sambil menatap gadis yang berada di depannya. Entah mengapa jantungnya seperti bergetar aneh saat melihat wajah cantik gadis itu dan sedikit terukir senyum pada wajahnya meskipun tak dapat di lihat oleh siapa saja termasuk gadis yang berada di depannya ini.

Your Attention || fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang