#8 Roti Gandum Coklat

10 3 0
                                    

Kriiiinggg....Kriiiiingggg....kriiiingggg....

jam beker ku sudah berbunyi tanda sudah pagi , dan aku sudah siap untuk sarapan dan sekolah . Tidak tau kenapa aku semangat sekali hari ini .

"Tumben sudah rapi nay?" tanya ibuku heran ,karena tidak biasanya aku sudah rapi jam segini.

"Ah.. tidak aku harus mengerjakan tugas bersama shifa sebelum jam pelajaran di mulai" alasanku yang tidak jelas mulai menguasai mulut ku .

Aku pun lanjut sarapan dan segera berangkat , aku melihat jam dinding yang menunjukan pukul 06:30 dan dengan senyum tipis aku keluar rumah menuju sekolah , aku biasa menaiki kendaraan umum untuk ke sekolah , sekarang aku ingin naik MRT supaya lebih cepat .

Sam painya di gerbang sekolah aku tidak melihat cowok itu , aku melihat sekeliling ku dan memutar badanku untuk melihat sekitar . Tiba tiba saat aku berbalik arah menuju gerbang aku menabrak seseorang ,dan orang itu adalah Rendy .

"Ah maaf , aku tidak melihat mu ." Aku kaget dan langsung minta maaf padanya .

"Kau mencariku?, sampai kaya orang linglung saja ." Dia berhasil menebak isi otak ku kali ini .

"Aku tidak mencarimu , aku mencari shifa teman ku ." Aku beralasan lagi ,dan dalam hati semoga dia percaya dengan mulut ku ini .

"Baik lah ayuk  masuk ." Dia mengajakku masuk ke dalam sekolah bersama .

Di perjalanan menuju kelas dia bercerita seperti pendongeng yang handal , tadi aku tidak mendengarkan cerita tersebut, aku malah asik melihat cara dia berbicara yang setiap kata berakhir senyuman tipis membuat aku merasa jantungku berhenti berdetak . Ternyata dia tidak seburuk yang aku kira ,penampilan dia memang terlihat seperti galak, nakal, dan menggambarkan Badboy banget . Tapi dia sangat lembut bertutur kata , sangat enak di dengar .

Jangan menilai buku dari sampulnya 
kita tidak pernah tau jika sampul yang usang ternyata isinya sangat berbobot , jika kita tidak membuka buku tersebut . 🍁

Pepatah ini memang cocok buat rendy dari luar dia terlihat badboy ,tapi setelah mengenal nya ternyata di cukup baik .

**

  Setelah sampai di depan kelas randy memberi aku sebuah roti gandum isi coklat .

"Aku tidak bisa menghabiskan nya sendirian , tolong habis kan ini untukku ya."  pintanya kepada ku sambil menyerahkan roti .

"eem... baik lah akan aku makan di dalam kelas sambil menunggu shifa ." aku menerima roti pemberian rendy pertama kali ,
sumpah ini jantung sudah mau meledak rasanya .

"Aku pergi ke kelas dulu . byee "  dia meninggalkan aku di depan kelas , dan aku ingin pingsan dalam keadaan girang .

aku lngsung masuk kelas ,dan melihat ada shifa di bangku yang sedang mengerjakan *TTS , aku menyusulnya duduk dan menceritakan semua apa yang aku alami dari kemarin hingga sekarang ini .
*Teka-Teki silang

"Fa, lihat aku dapat rotiii .. dari siapa tebak." aku yang mulai jail membuat teman ku shifa mulai jengkel .

"Dari pak dadang tukang kebun palingan ,"
jawab shifa yang alas ceplos .

"Eh bukan ya ! enak aja , ini dari si galak rendy."  jelas ku dengan sedikit senyum senyum ,

"apa??? gak mungkin dong.. gak mungkin dia ngasih roti ke kamu , dia kan galak tegil dan ga jelas asal usulnya " shifa mulai soktau tentang pribadi orang lain.

"eh jangan gitu fa, dia dari luar keliatan badboy , tapi dalam nya bener bener good boy ." Aku yang mulai menjelaskan ke pada shifa .
"Padahal kemarin kamu kan fa yang ngasih nomor ku ke rendy , semalem dia menelfon ."  tanyaku agak sinis

"hehehe... udah ah sana makan roti dari pangeran , jangan ganggu aku ngerjain TTS" kata shifa agak ngeles bikin kesel .

Teeetttt...Teeetttt... kegiatan pembelajaran segera di mulai siswa siswi di harap segera masuk ke kelas masing masing. 

Bel masuk sudah berbunyi , guru mapel sudah datang . waktunya belajar lagi tinggalkan dunia halu terlebih dahulu .
fokus untuk belajar hari ini .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kisah cinta 17 thn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang