*HAPPY READING*
Jangan lupa vote dan komennya biar tambah semangat updatenya.
Author pov.
"Hentikan" ucap pria tersebut, dengan suara tegas dan dinginnya, wanita yang tengah asik mengerayangi tubuhnya cukup terkejut.
Wanita itu menyeringit, lantas cepat menghentikan gerakan tangannya yang baru saja akan membuka gesper lelaki tersebut. "Apa sentuhan ku kurang nikmat, " tanya Carissa pelacur terbaik dan ter-sexy di club malam ini.
"Aku tidak sedang ingin main." ucapnya dengan suara dingin.
"Apa kau ingin coba yang lain, jika tanganku kurang memuaskan mu, aku bisa memakai alat untuk memuaskan mu" ucap Carissa dengan nada menggoda andalannya. Ia tahu, dari ratusan pelangannya yang berada di club malam ini, mereka tidak akan menolak ketika Craissa mengeluarkan jurus menggoda andalannya.
"Apa kau tidak mengerti bahasa manusia, kalau kau mengerti menyingkirlah dari hapadapan ku" ketusnya dengan nada yang sama.
"Mungkin kau mau mencoba aku membangkitkan gairahmu" ucap carissa, dengan tangannya yang sudah mulai masuk kedalam celana hitam.
Dia sudah cukup muak ketika pelacur ini tidak mau berhenti menyentuhnya. "Berhenti menyentuh ku bitch." ucapnya sambil mendorong Carissa.
Carissa sangat terhina dan di rendahkan ketika lelaki ini menolak sentuhannya, walaupun dia sangat sadar pekerjaannya sangat rendah, tapi tidak pernah seorang lelaki manapun yang merendahkannya. Bahkan laki-laki yang datang ke club ini berlomba-lomba untuk melakukan pelepasan bersamanya dan rela merogoh kocek sangat dalam untuk melakukan seks bersamanya. Dia hanya cukup memilih siapa yang paling mahal membayarnya malam ini. Dan besok pria itu rela merangkak kepadanya untuk melakukan pelepasan lagi bersamanya. Dan malam ini Cliff menawarkan ikan besar kepadanya, jelas dia tidak akan menolak kesempatan emas itu.
"Apa kau mau langsung ke intinya." ucap Carissa tidak mau menyerah.
"Aku tidak mengulang kata-kata ku." sentaknya dengan nada keras.
Sontak, keempat temannya pun menoleh kearah pria tersebut. Mengenyeringitkan dahinya cukup dalam seraya mengeleng-gelengkan kepalanya mereka takjub, ketika pria tersebut tidak terpancing gairahnya atau setidaknya dia merasakan panas dingin dan menyeret perempuan tersebut keatas ranjang, untuk di telanjangi dan di gagahi. Tapi pria tersebut berhenti di tengah-tengah permainan apa pria tersebut gila. Waraskah dia.?
"Hey, hey.. Hey? Carissa sayang. Sudah cukup kuda jantan itu gay. Adiknya tidak akan berdiri oleh sentuhan tangan mu. Tugas mu sudah selesai, kau tenang saja aku akan membayar sesuai layanan biasa," ucap Cliff menengahi.
Dengan malas-malasan dan dongkol wanita itu menjauh dari laki-laki itu, dan mendekati Cliff. "Kenapa Pria setampan dia, seorang gay Cliff." dengan bergelayut manja di tangan Cliff.
Sontak ke empat temannya tertawa dengan keras, kecuali lelaki ya g menjadi bahan olok-olokan. "Mungkin lubang belakang lebih nikmat, daripada pahatan indah milikmu sayang." Ucap Cliff dengan nada mengejek.
"Kalian lanjutkan saja kita bertiga ingin bermain", ucap Calvin, Austin dan Alvin. Sambil menggandeng tangan wanita pesanannya, tidak mungkin bukan ketika mereka melakukan seks di depan banyak orang.
Cliff hanya mengacungkan ibu jarinya mengerti, pasti adik mereka sudah dalam keadaan tegangan tinggi dan mereka butuh tempat leluasa untuk melakukan pelepasan bersama wanita pesanannya.
Kini tinggal Cliff bersama dua wanita yang berada di samping kiri dan kanannya. Dan lelaki itu masih aja asik dengan benda pipihnya. Sedari itu yang ia lakukan walaupun ia sedang di sentuh oleh belain tangan Carissa tapi fokusnya tetap saja di benda pipih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Pain
Non-FictionRose Adelia, mengira tuhan sedang marah ketika menuliskan takdir kehidupannya. Hingga kehidupan Adel menjadi kacau. Seolah-olah tidak ada kata 'Happy Ending' dalam hidupnya. Ketika rasa sakit seperti enggan pergi dari hidupnya. Ketika Adel harus k...