- TwoWish Hotel
Syarat dan Ketentuan -1. Motel ini memiliki Two Wish di setiap kamar (atau bisa disebutkan dengan Dua Orang)
2. Tidak ada yang tahu One Wish masing-masing. (random)
3. Masing-masing One Wish harus menuruti keinginan masing-masing Wish meskipun berupa apapun.
4. Hanya pembunuhan yang dilarang di tempat ini.
5. Jika One Wish melanggar, ia akan diberikan denda dan akan menerima akibatnya.
6. Tali masing-masing Wish terikat disetiap kertas yang ditandatangani masing-masing Wish.
7. Jika tidak ada One Wish lain yang menginap, ia dibebaskan dari pembayaran apapun.Ttd.
Plan Rathavit Kijworaluk
.
.
.
."Ng..."
Plan melenguh, ia mencoba mengerjapkan matanya berkali-kali. Seingatnya ia berada di bathtub dan sepertinya ia tertidur di bathtub dan dimana ia sekarang? Plan mencoba menyatukan jiwanya yang tadi sempat menghilang dan....
"Dimana aku?!" Teriaknya langsung membangunkan tubuhnya.
Plan melihat sekelilingnya hingga ia melihat pria dengan tubuh tinggi dan mata tajamnya menatapnya. Pria itu melipatkan kedua tangannya di dada, kacamata yang bertengger di hidungnya pun ia lepaskan.
Plan terkejut bukan main, bukankah ia mengunci pintunya tadi?! Bagaimana pria ini bisa masuk begitu saja????
Plan pun menarik bedcover untuk menutupi tubuhnya saat sadar tubuhnya hanya berbalut bathrobe saja. "Si-siapa kau!!" Teriak Plan sedikit takut karena tatapan pria itu padanya sangat tajam. Ia yakin semalam ia tidak mabuk dan mana mungkin ia mabuk!
"Aku? One Wish satunya. Namaku Mean Phiravich Attachisaporn" ujar Mean bingung melihat pria mungil itu. Bukankah pria itu sudah menandatangani lembaran itu? Tentu saja Mean juga menandatangani lembaran itu juga dan ia melihat bahwa pria dihadapannya berada di kamar ini karena ia sudah menandatanganinya.
"Wish? One Wish? Hey ini motel Two Wish! Kau salah motel! Ke-keluar!" Ujar Plan bingung.
Mean menaikan satu alisnya, "Apa yang kau lakukan? Siapa yang bilang bahwa ini One Wish Motel?"
"Tadi kau mengatakannya!"
Mean menghela nafasnya, ia mendirikan tubuhnya dan mendekatkan dirinya pada pria yang berbaring di atas ranjang tersebut.
Plan memundurkan tubuhnya takut-takut, "He-hei jangan dekat-dekat!"
Grep!
Mean menarik dagu Plan kasar membuat Plan tersentak kaget, Pria dihadapan Plan menatapnya dengan tajam bahkan tubuh Plan cukup bergetar karena pria ini. Sungguh Plan sangat takut seakan hal yang terjadi pada dirinya hanyalah mimpi.
"Kau... Apa kau tahu ini motel apa?"
"Er-errr Motel dengan harga 200 bath?" Ujar Plan terbata-bata. Mata Plan menunduk ia tidak ingin bertatap mata dengan pria dihadapannya ini. Ia tidak mau, pria itu menakutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untied Me | MeanPlan
FanfictionBagaimana jika seseorang datang padamu dan mengajakmu menikah? Plan Rathavit- Plan tidak tahu apa yang terjadi dalam hidupnya. Ingin membuka kehidupan barunya di Bangkok tetapi dia malah bertemu dengan seseorang yang membuat dirinya sakit! BoysLove...