Eight

580 62 17
                                    

   Hai! Aku comeback..
Mungkin banyak yg blg ceritaku basi, ceritanya ketebak.
Tapi emg iya sih wkwkwkwk
Buat yang masih baca terima kasih banyak🙏

*
*
*
Untied Me
*
*
*

    Plan membuka tutup botol alkohol yang dia beli di minimarket. Saat ini dia duduk di depan minimarket dengan beberapa alkohol yang dibelinya tadi.

   Setelah kejadian tersebut, Plan hanya tersenyum dan membiarkan mereka berdua menyelesaikan masalahnya dengan ciumannya! Sedikit canggung karena beberapa kali Perth menanyakan padanya apakah dia baik-baik saja.

    Tentu saja Plan baik-baik saja, dia dan Mean menikah tanpa cinta dan itu hanya sebatas hitam di atas putih. Mereka menikah karena hotel gila Mean! Jika bukan karena hotel itu Plan tidak mungkin menikah dengannya.

    Plan meneguk alkoholnya dengan cepat, "Wah... Jika masalah diselesaikan hanya dengan ciuman. Mean Phiravich kau memang sangat hebat!"

     Plan mendengus kesal, tidak! Plan tidak cemburu, dia hanya tidak menyangka masalahnya diselesaikan dengan ciuman! Lalu alasan dia menikahinya untuk apa?

      Plan menghela nafasnya kembali,  lagipula Mean yang mengatakan padanya bahwa dia juga bisa bersama dengan pria atau wanita lain. Jadi ini Fair bukan? Tetapi kenapa hatinya tidak nyaman seperti ini? Plan tidak bisa menjelaskan tapi dadanya begitu sesak, perutnya tidak enak. Apakah karena dia terlalu banyak minum? Atau mungkin karena dia masuk angin?

     Plan menggelengkan kepalanya cepat dan akan meneguk alkoholnya kembali, tetapi Boun dengan cepat menghentikan tangan Plan.

   "Tuan Muda, anda terlalu banyak minum...."

     Plan sedikit terkejut, Ia mengerjapkan matanya dan menatap pria yang menyentuh alkoholnya, Plan masih sadar meskipun otaknya setengah tidak berfungsi, dia sadar bahwa Pria itu adalah Boun, bodyguardnya.

    "Hei Boun, kau ingin minum denganku? Ini hanya Beer! Beer!" Pekik Plan sambil menyodorkan alkoholnya.

    "Saya akan minum jika anda berhenti minum Tuan Muda, bagaimana anda menghabiskan 3 botol beer sendirian seperti ini?" Tanya Boun. Dia cukup terkejut melihat Tuan Mudanya seperti ini.

     Saat menunggu Tuan Mudanya di dalam mobil, Ia cukup terkejut teman Bossnya, Perth, meneleponnya bahwa Plan sudah turun. Boun sangat panik karena Tuan Mudanya tidak kembali ke mobil. Untung saja Bossnya memasang pelacak Plan di ponsel Boun, jadi dia tahu dimana posisi Tuan Mudanya.

      Boun langsung menuju tempat Tuan Mudanya berada, dan dia bisa melihat dari dalam mobil Tuan Mudanya sedang meminum minuman beralkohol dan Boun membiarkan nya, mungkin Tuan Mudanya butuh waktu untuk sendiri hingga akhirnya Boun menghampiri Tuan Mudanya dan menghentikannya.

      "Baiklah baiklah aku akan berhenti! Jadi kau harus minum! Ayo ayo!" Pekik Plan dengan wajah yang memerah, siapapun pasti tahu bahwa Plan sudah mabuk.

      Boun pun dengan segera meminum sisa dari alkohol yang dibeli oleh Tuan Mudanya hingga Tuan Mudanya akhirnya tertidur di atas meja.

      *****

      "Ngggg....."

       "Kau sudah bangun Tuan Muda?"

       "Ha..." Plan menyentuh pelipisnya, kepalanya begitu pening seperti dilempar oleh mobil. Hingga akhirnya ia memperhatikan sekitar dan terkejut bahwa saat ini dia berada di punggungnya Boun.

       "Tu—tunggu Boun! Hei! Kenapa aku di gendong olehmu?!" Pekik Plan.

        "Apa anda tidak ingat Tuan Muda?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untied Me | MeanPlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang