BAB 10

28 3 2
                                    

Anar langsung berbalik tanpa menghiraukan Bagas. Titik air mulai menggenangi kelopak matanya. Anar bergegas pergi dari tempat tersebut.

"Anar!"

Panggilan Bagas membuat langkah pria itu terhenti.

"Selamat atas pernikahanmu, Gas. Aku ke toilet dulu ya," ucapnya tanpa sekali pun menoleh ke arah Bagas.

Hati Nada terasa nyeri. Ia bisa menangkap kesedihan serta kekecewaan pria itu.

"Dia kebelet ternyata. Kupikir dia kecewa karena gadis yang dikejarnya enggak secantik bidadariku ini," ucap Bagas sambil meraih pinggang ramping Nada.

"Gadis yang dia kejar?" tanya Nada penasaran. Entah mengapa mendengar hal itu membuat dadanya terasa sesak.

"Ah iya, kamu tahu enggak, dia itu korban cinta pada pandangan pertama. Lucunya mereka ketemu di warung makan dan bodohnya dia enggak langsung berkenalan dengan incarannya itu," tutur Bagas diselingi tawa.

Entah mengapa Nada merasa gadis yang diceritakan oleh suaminya itu adalah dirinya.Akan tetapi, diatidak ingin langsung mengambil kesimpulan yang belum tentu benar.

"Mbak, ayo ganti baju dulu."

Seorang wanita tiba-tiba menyahut. Nada menurut dan mengikuti periasnya itu.

"Sayang, aku tunggu di kursi pelaminan, ya. Jangan lama-lama nanti aku rindu," ucap Bagas setengah berbisik dan membuat Nada tidak tahan untuk memberikan senyuman manisnya.

"Wah Masnya genit ih, biasanya pengantin baru itu grogi lho,Mas," celetuk penata rias menimpali godaan Bagas.

"Saya juga grogi lho,Mbak, bahkan tadi saya hampir enggak percaya yang pakai gaun putih ini istri saya. Saya pikir Tuhan kehilangan satu bidadarinya yang jatuh di Bumi," jawab Bagas berlebihan.

"Bagas, udah deh enggak usah lebay gitu ... geli dengernya!" sahut Danu yang muncul begitu saja menghancurkan suasana.

Sang perias langsung membawa Nada untuk berganti gaun dan meninggalkan Bagas yang telah sah menjadi suami perempuan itu sejak satu jam yang lalu.

"Ngapain, sih, di sini? Ganggu saja, sana gih di depan. Kita juga mau keluar, kok, sebentar lagi," ucap Bagas setengah kesal.

"Aku cari Anar, di mana dia?" tanya Danu.

Lagi-lagi mendengar nama itu membuat dada Nada makin nyeri.

"Kebelet dia," jawab Bagas enteng.

"Di toilet enggak ada tuh."

***

Anar hendak langsung keluar dari pesta itu, tetapi seorang gadis menabraknya dan noda kue menempel di baju Anar.

"Maaf,Mas, saya enggak sengaja," ucap gadis itu penuh penyesalan sambil mengelap baju Anar dengan tisu, tetapi tangan pria itu menepisnya.

"Enggak apa-apa."

Anar tidak mempermasalahkan noda di bajunya karena yang sangat ia ingin lakukan saat ini adalah berlari menjauh dari tempat tersebut.

"Kayaknya aku pernah lihat, deh, mas ganteng itu, tapi di mana ya?" gumam Raya sambil mengetuk ujung hidungnya dengan telunjuk seolah sedang berpikir. "Ya ampun! Cowok Ganteng Nasi Liwet!"

Raya langsung mengambil langkah seribu dan berniat segera memberitahu kakaknya tentang pria itu. Menurutnya, terasa janggal jika pria itu seolah ingin cepat-cepat pergi dari acara pernikahan kakaknya dengan raut wajah yang sedih. Raya sempat melihat mata pria itu memerah dan sembab. Jelas terlihat jika dia hampir menangis.

Bagas dan Nada sudah duduk berdampingan di pelaminan, tetapi yang terus menjadi perhatian Bagas adalah sahabat terbaiknya, Anar. Sejak berpamitan ke toilet tadi, pria itu tidak lagi terlihat. Danu juga sudah mencari ke seluruh tempat gedung itu, tetapi tetap saja hasilnya nihil.

***

Terpaan angin kencang menghempaskan surai Anar.Pria itu menyusuri tepian pantai, bahkan tidak menghiraukan sepatunya yang kotor terkena pasir dan air laut. Dia duduk di tepi pantai itu dan melepas semua alas kaki juga menggulung sedikit celananya walau sudah terlanjur sedikit basah.

Anar membiarkan pikirannya akan Nada melayang.Genangan air dalam pelupuk matanya tidak mampu lagi ia bendung. Pria itu menelungkupkan wajah di antara dua lutut hingga suara tangisnya sama sekali tidak terdengar.

Pantai Parangtritis kini menjadi saksi Anar kehilangan cinta pertamanya. Ini pertama kali pula dia merasakan sakit hati sampai membuat nyeri ulu hatinya.

Aduuh....
Tertohok hatiku, Anar kasiannya dirimu. Sama authornya aja mau gak🤭
Yuuuhuuu guys...
Yuuuk ikutin kisah Anar lewat buku terbitan benito, hanya dengan Rp 62.100,- udah bisa bawa pulang kisah Anar di pelukan loooh...

Cinta Yang Jatuh Bersama Hujan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang