8~sialan

135 59 2
                                    

Malam ini Naya tersenyum dengan lebar,senyuman ini adalah tulus dari hatinya bukan terpaksa seperti biasanya.

Bagaimana tidak Saat ini Naya makan malam bersama Andi dan keluarganya, ya walaupun keluarga hanya ber pura pura baik terhadapnya.

Namun ia menyukainya dan menikmatinya,kapan lagi ia akan merasakan makan bersama mama dan saudaranya?kapan lagi ia mamanya menyiapkan makanan? Kapan lagi ia akan mendengarkan nada bicara keluarganya yang lembut bukan membentak? Ya walaupun masih ada tatapan tidak suka,tapi ia tak mempedulikannya.

"Ana mau makan apa?mama ambilin yah sayang. "Ucap Rida dengan suara lembut tidak lupa tangannya yang berada di kepala Naya mengelus dengan lembut dan jika Andi tak melihat ia akan menarik rambut Naya membuat Naya meringis.

"Ana ada apa?kamu kenapa? Sayang, "Naya tersenyum lalu menggeleng.

"Ada nyamuk pah,"Ucap Naya dengan kekehan.

"Ana mau makan apa?"Tanya Rida menahan marah,bisa bisanya Naya menyebutnya dengan nyamuk.

Liat aja nanti kamu Ana!.Batin Rida,

"Ayam, telur dan nasi itu aja mah, "Rida memutar bola matanya malas.

"Sayur? kamu gak mau sayur Na?"

"Iya mau mah."Dengan kekehan,

"Kamu kenapa Na?ketawa mulu,"Tanya Indy.

Entah mengapa melihat tingkah Rida membuat Naya tidak tahan untuk tidak ketawa, kapan lagi coba bisa buat sang mama menurut seperti ini.

"Gak kak, Ana gak papa, "

"Udah makan aja,abis makan kita ngumpul di ruang keluarga,papa kangen ngumpul sambil ngobrol dengan kalian."

~~~

Naya memasuki kamarnya dengan senyuman yang tak luntur dari bibir tipis pinknya.

Ia membuang badannya di king size masih dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya.

"Huaaa gue seneng banget, lebih seneng lagi kalau semuanya gak terpaksa."

"Ana sayang mama, papa,kakak Indah, bang Andra,bang Andri,kakak Indy."

"Tapi kalian gak sayang Ana,kapan kalian baik dengan tidak ada paksaan?"

"Ana capek tuhan"Lirih Naya lalu menuju alam bawah sadarnya.

Brak

Naya terbangun mendengar suara ribut yang berasal dari bawa,

Naya berjalan dengan cepat agar dia bisa segera mengetahui ada apa di bawah.

"Rida kamu seharusnya sadar!"Kalimat itu yang Naya dengar dari tangga kelima dari bawah.

"SADAR? AKU SADAR!SANGAT SADAR, "

"Ah Ana itu anak kamu!anak kandung kamu RIDA!"

"BUKAN! DIA BUKAN ANAK AKU!"

"Arggh."Rintihan Naya ketika tangan Rida yang menjambak rambutnya.

"MAMA!"

"RIDA!"

Teriak Indy bersamaan dengan Andi.

"Dia bukan anak aku,bukan,sebelum anakku Queen meninggal aku sudah tidak menyukainya,"

"Aku tidak menyukainya!DAN TIDAK TAU MALUNYA DIA MEMBUAT QUEENKU MENINGGAL! "Ucap Rida seraya mendorong Naya.

"RIDA! ANA INI ANAK KAMU!"

"AKU HARUS BAGAIMANA LAGI AGAR KAU MENGERTI HAH?"

"Papa!papa kenapa sih?bela anak gak tau diri itu?benar kok kata mama Ana itu gak tau diri anak sialan, "Ucap Indah membuat sakit Naya kian menambah.

ARJUNAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang