Si Tangguh

12 2 0
                                    

Mengibur diri dalam lautan anak anak tangguh membuatku sedikit mengerti arti kehidupan sesungguhnya. Berbagi cerita dalam kisah anak anak tangguh membuatku mengerti betapa baiknya hidupku selama ini.

Namanya Naufal, Naufal kecil yg membuka mataku untuk menatap sekeliling..Naufal kecil yg hidup sebatang kara di tengah kerasnya dunia..Naufal kecil yg tak pernah merasakan cinta dari 2 orang tuanya, dan Naufal kecil yg tangguh untuk terus melawan garis hidupnya..

Selama ini aku selalu berfikir hidupku tidaklah adil padaku, namun ternyata aku salah..di sini hidup si Tangguh Naufal lah yg tidak adil.. ia harus kehilangan segalanya yg ia punya, dan mungkin entah berapa bulan lagi jika ia menyerah ia akan kehilangan 1 nyawanya.

Penyakitnya membuatnya hanya mampu bertahan untuk beberapa bulan lagi, namun lagi lagi aku belajar darinya.. ia tak pernah mengeluh saat harus menjalani kemoterapi, ia tak pernah merasa sedih saat dokter terus mengatakan bahwa hidupnya tak lama lagi. Ia selalu tersenyum saat aku menangis menatapnya dengan hati yg teriris..

Aku selalu menemaninya, aku berjanji akan selalu merawatnya, kalaupun ia bukan bagian dari keluargaku.

Sehari setelah aku meninggalkannya untuk memberikan kado natal pada sang Langit dan membelikannya kado natal yg ia inginkan, ia pergi meninggalkanku..Ia menyerahkan 1 nyawanya..Ia berhenti berjuang...Aku tak tahu harus berbuat apa..si Tangguh yg mengajarkanku banyak hal kali ini berhenti mengajarkanku..

Bahkan saat terakhir aku melihatnya membuka mata, ia masih tersenyum dan tertawa, ia masih mengucapkan selamat hari natal, dan ia masih berterima kasih padaku atas apa yg ku berikan padanya...dan setelah hari itu, aku tak mampu melihatnya membuka mata lagi, aku tak mampu melihatnya tertawa lagi, dan aku tak mampu mendengar suaranya lagi untuk selamanya...





Selamat atas pejuanganmu selama ini, dirimu telah melakukan yg terbaik walau akhirnya tetap menyerah. Aku akan selalu mendoakannmu  setiap malam. Sekarang kau sudah bersama 2 orang tuamu lagi di sana..dan aku yakin kau jauh lebih bahagia sekarang. Terima kasih untuk kata kata terakhirmu yg berharga..
 

                           ~AdindaNaya~

[Maaf kak, aku harus berhenti..mamah dan papah sudah menungguku. Terima kasih karna sudah merawatku yg lemah ini, jangan pernah menyesal karna mengenalku. Akh..kado natal yg kakak berikan aku tak bisa memainkannya, tak apa..aku bahagia karna kan bertemu ke 2 orang tuaku. Kakak jangan terlalu banyak nagis, nanti jelek dan aku gak suka..kalau nanti kakak merindukanku lihat saja bintang. Sama seperti saat kakak merindukan 11 idola kakak. Aku pergi kak, aku harap kakak bahagia selalu tanpa aku atau tidak] ~Naufal Tala Pradani~
28 Desember 2019...

Alunan Sajak Sang Pujangga #2 Melodi Sajak Tak Terbaca✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang