Saat kemarin aku menatapmu, aku dapat melihat segurat luka bernanah dalam tatapanmu, namun kau biaskan luka itu dengan seutas senyuman palsu.
Saat kemarin aku berada di dekatmu, aku merasakan aura yg bertolak belakang darimu, satu sisi aku merasakan aura menyenangkan saat dirimu menatap mereka dengan senyuman, namun sisi yg lain aku merasakan aura menyedikan saat dirimu menatap langit dengan matamu.
Sebenarnya ada apa denganmu Bulan? Mengapa aku merasakan kesedihan dari tawamu itu? Apa yg sebenarnya terjadi? Apakah sang Langit yg membuatmu memalsukan kebahagian?
Jika dirimu yg kemarin adalah pemalsu dari kesedihanmu bertemu sang Langit, maka aku harap dirimu yg sekarang bukanlah pemalsu dari ribuan senyum yg kau tawarkan. Karna sudah cukup dirimu menjadi Si Palsu yg pandai menyembunyikan luka dalam senyuman.
~LintangPramana~
KAMU SEDANG MEMBACA
Alunan Sajak Sang Pujangga #2 Melodi Sajak Tak Terbaca✔
PoesíaKembalinya sang punjangga membuatku lupa pada langit yg mengangkasa, meleburkan kembali rasa yg kembali fana, dalam dirinya yg mempesona. _____________________________ Lanjutan dari Melodi Sajak Tak Terbaca, jadi jika ingin mengeta...
