GH | 24

57.3K 3.1K 18
                                    

~❤️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~❤️~

Saat mengetahui jika Nesya tengah mengandung, Fathan berubah menjadi lebih protektif kepadanya, Fathan tidak ingin Nesya dan calon anaknya kenapa-kenapa.

"Sayang besok kita harus periksa, ya," ucap Fathan.

"Males ah mas, aku lagi gak mau kemana-mana,"

"Ya udah nanti dokternya aja yang aku datengin ke sini. Udah kamu istirahat aja pasti cape, kan?" Fathan mulai menyelimuti tubuh istrinya dan ikut tertidur dengan tangan yang tak pernah lepas dari perut Nesya.

Saat Fathan benar benar tertidur, Nesya memandangi wajah suaminya. "Aku beruntung punya kamu,"

💕

Tengah malam Nesya terbangun dari tidur, ia ingin minta ditemani ke kamar mandi, namun ia tidak tega membangunkan Fathan.

"Aku udah gak kuat banget, tapi gak enak banguninnya,"

"Kamu mau apa sayang?"

Nesya menengok kan kepalanya kearah Fathan, dilihatnya Fathan yang yang masih menyesuaikan cahaya lampu. "Mau muntah, tapi aku takut ke kamar mandinya. Anterin!" ucap Nesya dengan menarik narik tangan Fathan agar cepat berdiri.

Saat Fathan sudah berdiri, Nesya langsung berlari dan segera masuk ke kamar mandi, Fathan yang melihat Nesya berlari pun teriak. "JANGAN LARI! NANTI JATUH!" ingat Fathan.

Nesya tidak menghiraukan ucapan suaminya itu, ia sudah benar-benar tidak kuat untuk menahan rasa mual, didalam Nesya tidak berhenti muntah-muntah, Farhan tengah yang mendengar itu tak henti-hentinya mengetuk pintu. "Sayang buka!"

"Sebentar mas, a-aku udah gak kuat lagi!"

"Hueekkk!"

Fathan yang mendengar suara muntahan istrinya menjadi tidak tega, dulu waktu almarhumah Keyla hamil Killa dia tidak pernah merasakan yang namanya gejala hamil, bahkan ia tidak tau jika dirinya sedang mengandung.

"Sayang?" Fathan terus berusaha menggedor pintu kamar mandi.

"Bentar, mas!"

Setelah 10 menit didalam kamar mandi, Nesya pun belum enggan keluar, dan akhirnya Fathan memilih untuk masuk kedalam kamar mandi dengan menggunakan kunci cadangan.

Fathan berlari saat melihat istrinya yang sudah bersandar lemas dipinggir wastafel, lalu ia menyamakan posisinya dengan Nesya.

"Sayang?" Tangan Fathan menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah pucat milik Nesya.

GREATEST HUSBAND (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang