GH | 29

48.5K 2.7K 14
                                    

~❤️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~❤️~

Fathan, Nesya dan juga Killa tengah berada dikamar nya si kembar, Fathan sudah mulai mendekorasi setiap sudut di ruangan tersebut, dari mulai pernak-pernik hingga box's serta lemari untuk kedua anaknya sudah ia siapkan.

Fathan, Nesya dan juga Killa tengah berada dikamar nya si kembar, Fathan sudah mulai mendekorasi setiap sudut di ruangan tersebut, dari mulai pernak-pernik hingga box's serta lemari untuk kedua anaknya sudah ia siapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya, Fathan menghabiskan waktu bersama dengan Nesya karna besok pagi ia akan pergi ke Florida untuk bertemu dengan rekan bisnisnya disana, dan Fathan pergi selama seminggu.

Fathan terus menenangkan Nesya yang terus menangis karna tidak ingin ditinggal olehnya. "Nanti kalo aku tiba-tiba lahiran gimana?" Ucap Nesya sembari bersembunyi dipelukan Fathan dengan menangis

Fathan malah tertawa. "Kamu kan masih beberapa minggu lagi lahirannya, mas perginya cuma seminggu doang kok. Kalo udah selesai mas langsung pulang," ucapnya seraya mengelus rambut Nesya.

"Gak mau, mas di sini aja sama aku. Nanti siapa yang usapin perut aku kalo mas pergi? Terus yang masakin makanan buat aku tengah malem siapa? Mas tega sama aku?"

Fathan menggeser badannya, lalu mencangkup kepala Nesya dengan kedua tangannya. Nesya menutup rapat matanya yang mengeluarkan air mata. "Shh... Jangan nangis dong, nanti mas jadi gak tega perginya. Gimana kalo nanti mas beliin makanan yang banyak setelah pulang dari sana?"

Perlahan-lahan Nesya membuka matanya, dapat terlihat jelas oleh Fathan mata Nesya yang sembab karna ulahnya.  "Yang banyak ya! Kalo gak banyak nanti aku marah sama mas!" Ucapnya sambil mengusap hidungnya yang meler.

"Iya iya yang banyak, udah jangan nangis lagi ya, kasian baby nya," Fathan memeluk Nesya.

Selang beberapa detik, Nesya melepas pelukannya. "Aku pengen tidur, ngantuk."

"Ya udah ayo kita tidur, besok mas berangkat pagi," ucapan Fathan sukses membuat Nesya menjadi melow lagi. "Eh kenapa sedih? Nanti kan dibawain makanan yang banyak sama mas,"

"Aku laper," ucapnya polos.

"Loh, tadi katanya ngantuk pengen tidur? Sekarang malah laper?"

"Ihhh! Aku laper pengen makan." Nesya pun sebal dengan suaminya.

"Hehe, ya udah, ya udah, sayang mau makan apa?" Ucap Fathan sembari mencubit gemas ujung hidung Nesya.

"Sate yang ada diujung jalan, dan adik bayinya minta makan disana,"

"Gak! Ini udah malam sayang, udaranya gak baik buat kalian, mas aja deh yang beli nanti kita makannya sama-sama,"

Mata Nesya mulai berkaca-kaca, dan Fathan? Ia sudah tidak bisa menolak lagi jika istrinya sudah seperti ini. "Ya udah, ayo kita kesan-" ucapan Fathan terpotong oleh Nesya.

"Ayo!!" Ucap Nesya semangat.

"Eh tunggu dulu, kamu paket jaket supaya gak masuk angin. Sebentar mas ambilin jaketnya,"

Tak lama kemudian Fathan datang dengan membawa dua buat jaket untuk dirinya dan istrinya. Setelah selesai, mereka berdua langsung pergi menuju ketempat penjual sate yang Nesya inginkan.

💕

Pagi harinya

Fathan baru saja selesai memasukkan kopernya ke bagasi, dan tak lama kemudian Nesya pun datang bersama dengan Killa. Killa berlari kearah Fathan Fathan langsung menangkapnya dan memeluk Killa.

Nesya berjalan ke arah Fathan. Ia membenarkan kerah jas Fathan yang sedikit melengkung, serta dasi hitam yang rada kendur. "Jangan lupa makanan ya! Yang banyak,"

"Iya sayang iya, mas gak lupa kok," Fathan melirik jam tangannya. "Udah ya, mas udah telat nih. Jangan lupa minum vitamin! Jangan main kejar-kejaran sama Killa! Makan harus tepat waktu! Gak boleh naik turun tangga! Kalo mau apa-apa bilang sama mbok Inem! Jangan makan yang pedes pedes sama yang sembarangan. Oke?!" Ingat Fathan pada Nesya. Sementara itu Nesya hanya memutar kedua bola matanya malas, suaminya sangat-sangat cerewet.

"Iya cerewet, udah sana sana," Nesya sedikit mendorong Fathan agar masuk kedalam mobil.

"Nanti dulu dong, kan mas belum pamit sama anak-anak. Killa ayah berangkat dulu ya, nanti ayah beliin boneka yang banyak sama mainan yang lain, oke cantiknya ayah?" Ucap Fathan seraya berlutut agar sepantaran dengan Killa, Killa pun mengangguk. "Good," Fathan mengelus rambut panjang Killa yang dikepang dua oleh Nesya.

Setelah berpamitan dengan Killa, Fathan bergeser kearah Nesya, dan kembali berlutut. "Twinsnya ayah, jangan nakal nakal ya sama bunda, jangan minta yang aneh-aneh kalo gak ada ayah, jagain bunda kalian ya, lahirannya nanti kalo ayah udah pulang oke, jangan keluar dulu sebelum ayah pulang ya," Fathan mencium perut buncit Nesya.

Selesai berpamitan dengan anak-anak. Terakhir, Fathan berpamitan pada penghuni hatinya, yaitu istri gambulnya. "Mbul, mas pamit dulu ya, jangan nangis. Nanti mas bawain makanan oke?"

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Farhan menciumi seluruh wajah Nesya, Killa yang melihat bundanya dicium oleh ayahnya pun iri. "Ayah! Illa juga pengen di cium kaya bunda,"

"Haha, sini sini ayah cium," Fathan mencium kedua pipi anaknya

"Ayah pamit ya, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," ucap Nesya sembari mencium tangan Fathan

Fathan pun masuk kedalam mobil, jendela mobil itu pun terbuka Fathan melambaikan tangannya kearah Nesya dan juga Killa tak lama kemudian mobil yang membawa Fathan pun pergi.

---

-Sudah Revisi-

GREATEST HUSBAND (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang