Mission End

2K 188 16
                                        

Seorang pria dengan masker menutupi wajahnya duduk di meja dengan dihiasi kertas bertumpuk diatasnya. Pria itu tampak mengecek satu persatu laporan yang tidak ada habisnya itu.

"Hhuuuuhh, kalau tau aku harus mengerjakan pekerjaan membosankan ini mungkin aku menolak saja menjadi hokage" keluh Kakashi sang pria bermasker.

'Tok..tok..tok' suara ketukan pintu mengganggu pendengarannya.

"Masuklah!"

Terlihat Sasuke, Hinata, dan seorang anak kecil diantara mereka, anak itu terlihat mirip dengan Sasuke.

"Ah Hinata, Sasuke, bagaimana dengan misi kalian? " Pria bertopeng itu melirik kearah Akira, " Jadi dia adalah anak itu bukan? "

"Kakashi sensei mengenai misi yang kau berikan, kami tidak tahu ini bisa dibilang berhasil atau tidak. Saat ini kami mengharapkan kejelasan tentang misi ini, aku tidaklah bodoh!ini adalah sesuatu yang sangat besar yang kau sembunyikan dari kami kan?" Sasuke bersuara dengan tegas, Hinata mengusap pundak Akira dengan lembut, mengingat sang anak lelaki itu masih mengalami shock berat karena kejadian buruk yang menimpanya.

"Baiklah akan kujelaskan semua yang kutahu mengenai hal ini, tapi pertama - tama bawa anak itu ke Rumah Sakit, sepertinya dia butuh perawatan medis bersama dengan Hinata." kata Kakashi yang segera mendapat anggukan dari Hinata.

"Hinata terus temani Akira." Kata Sasuke sebelum Hinata keluar ruangan.

"Baiklah." Hinata merangkul pundak Akira dan segera Keluar dari ruangan Hokage tersebut.

Pintu ruanganpun tertutup, kini hanya tinggal Kakashi dan Sasuke di ruangan Hokage.

"Halo.. Shizune, tolong kau bawakan berkas berkas mengenai anak yang berkaitan dengan organisasi Aotsuki sekarang!!" Kakashi mengambil telephone dan menghubungi asistennya.

"Jadi apa yang kau rencanakan? kenapa kau tidak memberitahu hal yang sebenarnya kepada kami?!" Sasuke mendesak Kakashi untuk menjawab.

"Hei tenanglah! .. kau akan segera tahu sebentar lagi" ucap Kakashi dengan santainya.

Di Rumah Sakit

Hinata dan Akira berjalan dilorong rumah sakit. Akira melihat sekelilingnya karena merasa asing dengan pemandangan yang ada dihapannya Ia menggenggam tangan Hinata dengan erat. Hinata sesekali melirik kearah Akira dengan tatapan sendu, dirinya merasa bersalah atas apa yang menimpa Akira.

Setelah berjalan cukup lama mereka berhenti di sebuah pintu ruangan berwarna putih. Hinata memasuki ruangan yang tidak terkunci itu.

"Aaaahhh, Hinata chaaaannnn!" Hinata disambut dengan pelukan erat wanita bersurai pink.

"Sa - Sakura chan," Hinata hanya bisa berdiam diri, dan Akira yang berada disampingnya cukup terheran dan juga penasaran siapa wanita berambut pink itu.

"Hinata kudengar kau melaksanakan misi yang berbahaya bersama Sasuke kun, aku sangat khawatir tentang itu," Sakura melepaskan pelukannya.

"Iya, tapi aku baik baik saja," Hinata tersenyum seperti biasanya.

"Syukurlah kalau begitu, etto.. siapa anak tampan yang ada disampingmu Hinata?" Sakura melirik kearah Akira.

"Ah, dia Akira, dan aku membawanya kesini agar kau bisa menyembuhkan luka anak ini, sebelumnya aku sudah berusaha menutup lukanya hanya saja chakraku tidak cukup mampu untuk menutup lukanya dengan sempurna dan aku takut ada luka dalam." Jelas Hinata.

"Hmm begitu ya, baiklah.. nah bocah tampan bisa kau tunjukan lukamu ?" Sakura membukuk dihadapan Akira.

Akira ragu dan melirik Hinata. Hinata tersenyum.

Yin Yang of SasuHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang