RAVAEL| 07

54 17 7
                                    

"Tolong!" Teriak Elsa lirih. Teriakannya ini menjadi akhir dari permintaan pertolongannya dan telah putua asa karena ia menyadari saat ini sudah pukul 14:10 yang menandakan para siswa-siswi SMA TARUNA BAKTI telah pulang.

Elsa sudah sangat pasrah , tangisannya pecah karena tidak tau bagaimana keluar dari tempat ini.

*

Setelah bel pulang berbunyi Rava langsung keluar membopong tasnya menuju ke kelas Elsa hanya sekedar untuk melihat gadis itu. Namun karena tidak melihat Elsa , Rava beranggapan bahwa gadis itu masih berada di UKS. Ravapun berjalan menuju ke UKS untuk mengecek keberadaan Elsa.

Setelah memeriksa ke dalam UKS , Rava masih belum mendapatkan sosok yang di carinya.

"Lo nyari Elsa?" Tanya siswi senior yang sedaritadi berada di UKS.

"Lo tau dia kemana?" Tanya Rava kemudian melihat bubur yang masih berada di atas nakas tempat berbaring Elsa tadi.

"Tadi ada siswi kelas X yang nyamperin Elsa terus katanya di tunggui sama Gali di lab, abis itu Elsa ijin ke gue, terus sampai sekarang belum balik" ujar siswi tersebut menerangkan apa yang ia dengar.

Tanpa mengatakan sepatah katapun Rava langsung keluar dari UKS dan menuju ke Lab , tempat yang dikatakan siswi tadi, berharap Elsa memang sedang berada di sana.

Entah mengapa saat ini Rava merasa sangat khawatir pada Elsa, tapi alasan utama Rava menuju ke lab hanya untuk memastikan Elsa ada di sana.

Setibanya di lab Rava berusaha membuka pintu lab yang sebenarnya terkunci, Rava mulai cemas. Bagaimana jika Elsa berada di dalam UKS yang terkunci ini.

Kini Rava mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu yang beradi di hadapannya ini.

Dobrakan pertama pintu itu masih belum terbuka,

Dobrakan kedua lagi-lagi belum terbuka,

Untuk dobrakan ketiga Rava mengumpulkan seluruh tenaga untuk mendobrak pintu tersebut, entah saat ini apa yang terjadi pada Rava untuk saat ini dirinya seperti orang gila yang berusaha membuka pintu di hadapannya.

Brakk

Akhirnya pintu lab tersebut terbuka, dan Rava langsung mengecek apakah ada Elsa di dalam ruangan tersebut.

Dan ternyata benar Rava kini melihat sosok mungil tersebut jongkok dan memeluk erat kedua lututnya sama seperti saat pertama kali dirinya membantu Elsa dari preman-preman yang menggangunya.

"Elsa?" Panggil Rava sambil berjalan mendekati Elsa.

Elsa kemudian langsung menongak dan mendapati Rava yang kini telah berada beberapa langkah di hadapannya. Tak ada hujan dan tak ada petir Elsa langsung bangkit dan berlari menuju Rava kemudian memeluknya dan kembali terisak.

Rava saat ini terkejut tidak main, Elsa mendekap Rava dengan tubuh kecilnya. Rava menyadari ketakutan yang dilanda Elsa saat ini, kini Rava menepuk pundak Elsa pelan. Berusaha menenangkan gadis yang sempat membuatnya khawatir, gadis yang tiba-tiba saja selalu terikat dengannya.

Kenapa gue nerima pelukan Elsa gitu aja? -Rava

"Udah. Gue disini" ucap Rava masih menepuk pundak Elsa.

Elsa tidak ingin melepaskan dekapannya, sungguh saat ini Elsa benar-benar merasa lega. Lagi-lagi Rava datang menolongnya disaat-saat seperti ini,disaat Elsa tidak tau lagi ingin meminta bantuan ke siapa lagi. Elsa mulai berfikir bahwa Rava memang di kirimkan tuhan untuk selalu melindunginya dari berbagai macam marabahaya.

Setelah sekitar 2 menit Elsa tidak melepaskan pelukannya dari Rava, kini ia perlahan melepasnya dan menyeka air matanya.

Rava yang melihat Elsa yang masih saja menangis kini mengusap air mata gadis tersebut kemudian Rava mulai mendekap Elsa kedalam pelukannya , dan pelukannya langsung dibalas oleh Elsa.

RAVAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang