Z-Boys memasuki kantor dengan wajah datarnya, bukan tanpa sebab mereka agaknya malas untuk datang. Tiga anggotanya telah absen dengan alasan-alasan yang tertentu, padahal tinggal menghitung hari comeback mereka tiba.
"Hei kalian? Kenapa kalian hanya berlima? Di mana Mavin, Josh dan Blink?" tanya gadis berponi rata pirang dengan penasaran. "Dan kenapa dengan wajah tak bersemangat kalian?" selidik gadis itu seraya memutari mereka, memperhatikan setiap ekspresi di wajah pemuda-pemuda itu.
"Tidak ada apa-apa Vanya, sudahlah kami mau praktik dance." Roy mendorong jidat Vanya pelan, untuk menyingkir dari hadapannya. Mereka berjalan melewati Vanya dan member Zgirls lainnya tanpa minat untuk meladeni cewek-cewek cerewet itu.
"Bukankah mereka tampak aneh, aku seperti melihat hujan guntur di atas kepala mereka." celetuk Carlyn yang disetujui dengan yang lain.
Sreek
Suara pintu yang terbuka membuat atensi para gadis itu teralihkan kepada pemuda dengan pakaian serba hitamnya itu.
"Josh?"
"Josh! Tumben tidak bareng mereka, oh ya di mana Mavin dan Blink?" Vanya mendekat, menghadang Josh dengan pertanyaan yang terus bergulir di otaknya.
"Ada apa sebenarnya Josh? Mengapa kalian terlihat murung?" tanya Carlyn mendekati Josh.
"Mavin dan Blink kemana? Mereka tidak mungkin telatkan?" tanya Bell yang turut penasaran.
"Cukup Kalian! Aku mau latihan," teriak tertahan Josh pada gadis-gadis yang entah kenapa terasa berusaha menekannya. Ia pun beranjak dari sana. Josh tidak mungkin mengatakan sejujurnya, dan lagi mereka juga akan tahu jika comeback kali ini Zboys tidak akan lengkap, sangat tidak lengkap.
.
.
.Mavin menatap datar pada guru yang ada di depan kelas yang sedang menjelaskan materi algoritma di depannya. Ia memang tidak terlalu menonjol dalam bidang akademik karena terlalu fokus dalam bidang seni. Namun dia juga bukan sosok yang bodoh juga. Ia mengerti semua materi SMA itu, ia masih ingat betul semuanya.
"In Joon?" Mavin menoleh ke sosok di depannya, menatap penuh tanya pada pemuda yang sebelumnya pernah ditemuinya itu.
"Hm?"
"Nanti ketika istirahat, kami akan ajak kamu keliling sekolah ini, dan memberimu beberapa informasi penting." Mavin mengangguk setuju, tersenyum senang ketika menerima kebaikan dua sosok yang duduk di depannya itu.
Teeett....Teeet...Teeet....
Bel istirahat berbunyi, guru pria yang rambutnya sudah dihiasi beberapa uban itu menutup bukunya.
"Baiklah, cukup sekian. Minggu depan kita lanjutkan lagi."
Setelah Kwang Seonsaengnim meninggalkan kelas, kelas tampak ricuh. Beberapa orang tampak terburu-buru untuk mengisi perutnya ke kantin, sebagian hanya diam di kelas, dan sebagian laginya mengerubungi si anak baru itu.
"Song In Joon-ssi, kenapa wajahmu tidak asing ya?" tanya seorang gadis dengan penasarannya.
"Hmm... Aku sudah di korea agak lama, mungkin kita pernah berpapasan," jawab Mavin cukup santai, ia tidak sepenuhnya berbohong bukan?
"Wajahmu mirip seorang idol."
"Hm?"
"Siapa Yurin?"
Gadis berambut ekor kuda itu tampak berpikir, "Hummm.... Jonghyun Shinne!"
"Ah benar sekali, coba lepas kaca matamu In Joon-ssi"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Z-BOYS] Stranded at School
FanfictionMavin dengan segala kejailannya membuat kesalahan fatal yang mengharuskan ia mendapatkan hukuman. Dengan segala permohonan dari anggota untuk meringankan hukuman sang Leader, agensi memutuskan hukuman Mavin untuk memasuki sebuah sekolah musik di Kor...