Chapter 3

32 2 1
                                    

Saat ini sudah pukul jam 12 siang, nah saat jam-jam segini aku biasanya menghabiskan waktu setengahnya untuk solat zuhur lalu aku abis itu ke perpustakaan untuk menambah ilmu pengetahuanku tentang astronomi maupun astronot.

Nah kali ini tuh ada yang berbeda, biasanya hanya aku yang selalu baca buku astronomi maupun astronot tetapi kali ini aku melihat ada anak laki-laki yang juga membaca buku tentang astronot loh, langsung saja aku tanya tanpa basa-basi lagi

“kamu juga suka tentang luar angkasa ya khususnya tentang asronot” aku memandanginya yang sedang membaca buku tersebut lalu ia melihat untuk menjawab

“iya aku juga tertarik sama astronot, oh iya aku anak baru di sekolah ini loh boleh kenalan” ia seraya ingin menjabat tanganku.

“oh ya kamu anak baru? Pantesan aku baru lihat kamu ada disini, biasanya cuma aku yang baca tentang astronot dan benda-benda angkasa lainnya. Aku Rein, dari kelas 10 IPA 1” aku juga menjabat tangannya.

“kalau aku Fathur dari kelas 10 IPS 3 baru aja pindahan dari dua hari yang lalu” lalu ia melepaskan jabatan tangannya tersebut. Disitulah aku mulai bertukar pikiran tentang benda-benda yang ada di luar angkasa itu.

Dan ternyata dia juga banyak sekali memahami tentang benda-benda di luar angkasa. Aku terkejut sekaligus terheran-heran “kamu tau ga Rein kenapa astronot-astronot itu bisa tinggal di bulan lama sekali?”dia bertanya ke aku sambil membenarkan posisi kacamata di hidungnya yang mancung 

“ ya buat benerin satelit lah apalagi memangnya” jawab aku sambil mencari buku di rak buku Astronomi.

“bukan hanya benerin satelit saja tetapi astronot juga mengawasi dan merawat satelit-satelit tersebut agar berfungsi dan memperlancarkan komunikasi manusia yang ada di bumi dan Astronot juga meneliti perkembangan ilmu pengetahuan loh”

Kriiinggg… kringgg…. Krinngggg…

“wah sudah bel nih yuk kita balik ke kelas” ajak Fathur sambil menutup buku nya dan meletakkan kembali buku tersebut ke rak nya semula.

“wah iya ga terasa juga ya, kita baru saja banyak bertukar pikiran padahal kita baru saja berkenalan”

“iya juga ya oke deh sampai ketemu besok di perpustakaan lagi ya ” dia melambaikan tangan nya sebagai salam perpisahan kita. Aku pun tersenyum dan melambaikan tangan juga.

Langitku AngkasakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang