31. Epilog

3.2K 278 34
                                    

━━━━━ ○ ━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━ ○ ━━━━━

━━━━━ ○ ━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Soobin,"

Perlahan Soobin mulai membuka matanya sambil menyesuaikan cahaya di sekitar.

"Kau baik-baik saja?"

Soobin mengangguk pelan. Kemudian bersandar sambil mengusap air matanya yang berlinang.

"Kau menangis dalam tidur, Soobin. Apa kau bermimpi buruk?"

"Iya, kau benar. Mimpi buruk itu lagi,"

"Aku mengerti. Hanya saja mungkin..kau..merindukannya,"

"Tentu, aku sangat merindukannya."

━━━━━ ○ ━━━━━

Jisoo sedaritadi sudah sibuk menyiapkan makan siang di dapur namun tidak lama kemudian Soobin dan Beomgyu datang menghampiri.

"Ayo makanlah, nanti nasinya dingin," ucap Jisoo.

"Soobin, makanlah yang banyak. Kau pasti merindukan makanan Korea selama di Kanada bukan?" lanjutnya.

"Iya, bibi benar."

"Bagaimana rasanya sepuluh tahun hidup di Kanada? Apa kau tidak merindukan Korea?" tanya Beomgyu.

Ya, sudah sepuluh tahun setelah kepergian Yeonjun dan Soobin melanjutkan kuliahnya di Kanada. Kemarin Soobin baru kembali dari Kanada dan tinggal bersama keluarga Beomgyu.

Kehidupan Soobin baik-baik saja jika kalian bertanya. Meskipun dirinya ditinggal seorang diri, hingga akhirnya ia tumbuh menjadi pria dewasa.

Beomgyu kini menjadi seorang arsitek. Sekalinya ia mendapat proyek, itu merupakan proyek besar. Beomgyu benar-benar sukses. Soobin kini melanjutkan bisnis keluarganya. Ia sudah mapan dan mampu bertanggung jawab atas kedudukannya.

[ 1 ] REASONS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang