Apartemen

197 38 0
                                    





Don't forget to vote!

Don't forget to vote!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Chris dan Yeji melangkah menuju ke apartemen Chris. Mereka sampai di depan pintu apartemen dan Chris memasukkan kombinasi pin. Tangan mereka tentunya sudah tidak bergandengan. Hell, setelah keluar dari bar tadi Yeji akhirnya kesadarannya kembali dan melepaskan genggaman. Apa-apaan laki-laki itu seenaknya menggenggam tangannya. Chris hanya menatap remeh tentunya.

Chris masuk ke apartemennya tapi tinggu, apa yang dilakukan gadis itu?

"Lo tu emang hobi bengong apa gimana? Cepetan masuk."

"Ish galak amat."

Chris terkekeh, manis sekali gadis ini namun saat Yeji menatapnya wajahnya langsung berubah dingin. Jaga image mu Chris. Dan Yeji pun mengekori Chris masuk ke apartemen.

Chris masuk ke sebuah kamar yang sepertinya milik Chris, terlihat dari dekorasi yang dominan dengan warna hitam. Tapi kenapa Yeji masih mengikutinya? Chris tiba-tiba berhenti otomatis wajah Yeji menabrak punggungnya lalu Yeji mengaduh kesakitan sambil mengusap-usap keningnya.

"Aduh sakit, kalo mau berhenti ngomong dong!"

"Lagian lo ngapain ngikutin gue? Gue mau mandi. Tapi kalo mau ikut ya gue nggak nolak."

Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya. Yeji sontak merinding.

"Bangsat."

"Hey, your mouth baby girl. Gue ini bos lo kalo lo lupa."

Yeji makin merinding, wajahnya memanas terlihat semburat merah di pipinya. Ia langsung membuang muka, ia yakin jika Chris melihatnya ia pasti tersenyum penuh kemenangan. Ia langsung duduk ke sofa apartemen meninggalkan Chris yang berdiri dengan pertanyaan di pikirannya.

Bodo amat, gue mau mandi.

[OBEY]

"Oke sekarang lo jelasin kenapa mau masuk ke geng gue."

Tanya Chris masih dengan tatapan tajam, jujur Yeji gugup ditatap seperti ini. Mereka berdua sudah duduk berhadap-hadapan di sofa apartemen.

"Um... Anu-"

"Anu anu, mau gue anu-anuin lo?"

"Anjing bukan gitu. Gue butuh duit."

"Kenapa nggak jadi sugar baby gue aja?"

Huh, sabar Yeji.

"Gue butuh duit dari hasil kerja keras gue sendiri. Gue kabur dari rumah karena gue mau dijodohin cuma gara-gara uang."

Chris mengangguk-angguk kecil mendengar penjelasan Yeji.

"Dan yang gue denger lo butuh anggota buat nyusun rencana kan? Gue bisa ngelakuin itu semua."

"Lo yakin? Dunia gelap ini lebih berbahaya dari yang lo kira. Dan saat lo masuk ke geng gue, lo nggak boleh keluar itu udah aturan."

"Iya gue tau. Gue siap kok."

"Oke kalo itu keputusan lo gue terima. Mulai sekarang panggil gue Daddy."

Yeji membolakkan matanya, ia sontak menatap wajah bosnya tapi hanya wajah serius yang ia lihat. Ia jadi ragu mau protes. Tapi tiba-tiba Chris terkekeh.

"Bercanda, panggil gue Bos. Mulai besok lo gue kenalin ke anggota dan lo mulai kerja nyusun rencana. Sekarang mending lo tidur. Lo kabur dari rumah kan? Kamar lo di sana."

Yeji hanya mengangguk saat Chris menunjuk salah satu kamar.

Tapi tiba-tiba ada suara bel, tanda ada orang yang datang. Tapi siapa yang datang ke apartemen laki-laki malam-malam begini?

"Gue aja yang buka, lo kan bos gue."

Baru Chris mau berdiri, ia sudah dicegah Yeji.

Yeji membukakan pintu apartemen dan di sana sudah berdiri seorang wanita cantik dengan pakaian seksi.

"Lo siapa? Chris ada di dalem kan?"

"Oh gue anak buah Chris, masuk aja."

Mereka berdua masuk dan menghampiri Chris, wanita seksi tadi langsung duduk di samping Chris dan bergelayut manja di lengan kekar Chris. Memberikan tatapan manja menggoda.

"Ayo, katanya mau main."

Tangannya meraba-raba dada bidang Chris.

"Yaudah ayo."

Mereka berdua masuk ke kamar Chris dan tidak lupa langsung mengunci pintu. Yeji masih berdiri di tempatnya dan Chris mengabaikannya.


[OBEY]


"Shh.. Chris-hhh"

Mari kita doakan semoga Yeji bisa tidur nyenyak malam ini.



Apartemen.

Obey | ChanJiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang