First Mission

262 47 23
                                    







Finally, I'm back!

Finally, I'm back!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Mereka berempat sudah sampai di tempat dijanjikan.

"Jangan lupa komunikasi, terus hati-hati dalam bertindak. Timing juga penting dalam misi kita kali ini."

"Siap bos!"

Ketiganya menjawab serempak. Jujur, Yeji sangat excited dan gugup. Baginya ini pengalaman yang luar biasa.

"Oh ya, buat Yeji, lo berdiri di samping gue terus. Gue nggak mau lo kenapa-kenapa. Gimana pun juga ini first mission lo."

Yeji mengangguk cepat, ternyata dibalik sifat Chan yang dingin, ia tetap peduli.

"Sekarang kita tos dulu."

"Alay, bin!"

"Ish ayo dong, kita udah lama nggak nipu nih, biar semangat."

Changbin merengek seperti anak kecil, mau tidak mau mereka harus menuruti permintaan Changbin. Chan hanya berdecak malas.

Mereka menumpuk telapak tangan mereka di tengah dengan posisi melingkar.

D'ROSE!

Mereka mengangkat tangan ke udara tanda semangat.






[OBEY]






Mereka sudah sampai di dalam, di sana sudah ada beberapa laki-laki berwajah seram dan tubuh kekar kekar dengan kaos hitam, mirip seperti gangster. Dan ada laki-laki berusia sekitar 40-an tahun duduk menunggu mereka.

Ia memakai setelan jas, terlihat rapi dan berwibawa. Ia tersenyum senang melihat kedatangan D'rose. Ia langsung beranjak dari singgasananya dan berjalan mendekati Chris.

Ia pun menjabat tangan Chris.

"Akhirnya kalian datang juga."

Chan menyambut uluran tangan sang target dengan senyum tipis di bibirnya.

"Oh tunggu, siapa gadis cantik ini?"

Laki-laki tadi berusaha menyentuh dagu Yeji yang berdiri di samping Chris, namun langsung ditepis Chris.

"Ah maaf, tuan. Tapi dia milikku, tolong jangan disentuh."

Yeji membelalak kaget, tidak terkecuali dengan Changbin dan Lino, apa-apaan ini?

Yeji menatap tajam Chris, Chris hanya tersenyum mengejek.

"Ah, maafkan aku. Jadi, mana barangku?"

"Bin, tolong bawa barangnya kesini."

Changbin mengikuti perintah Chris, ia membawa beberapa tas berisi senjata ke hadapan targetnya.

"Cepat periksa!"

Laki-laki tadi memerintah anak buahnya untuk memeriksa, mereka mulai membuka tas tersebut dan mengecek senjatanya.

Yeji memberi kode melalui alat komunikasi mereka.

"Changbin, action!"

Bruk.

Changbin langsung menjatuhkan dirinya, pura-pura pingsan. Orang-orang yang mendengar suara gaduh langsung menatap Changbin dengan bingung.

"Kak Lino, action!"

Saat mereka sedang kebingungan menatap Changbin, Lino langsung menekan remot pengendali listrik yang sudah ia siapkan.

Dan tiba-tiba saja semua lampu padam, target mereka berteriak kebingungan.

"Aduh ada apa ini?"

Tapi tenang, mereka sudah menggunakan contact lens infrared.

"Okay, waktu kita 30 detik, sekarang tuker senjatanya dan masukin ke tempat yang udah gue siapin."

Changbin dan Lino bergegas menjalankan aksinya, gerakan mereka sangat gesit karena sudah terlatih.

10 detik terakhir dan tas yang mereka bawa tidak bisa ditutup.

"Ji, tasnya nggak bisa ditutup!"

"Sial."

Yeji bergegas membantu mereka, ia sedikit panik, tapi tetap berusaha tenang agar rencana mereka tidak gagal.

10.

9.

8.

7.

6.

5.

4.

3.

2.

"I'm done."

1.

Mereka mendesah lega, hah aman.

Lampu kembali menyala, target mereka lega, Changbin juga sudah kembali ke posisinya, pura-pura pingsan.

"Ah maafkan aku tuan, tapi anak buahku sepertinya tidak enak badan. Apakah kami bisa pulang duluan?"

Laki-laki terlihat menimbang-nimbang keputusannya.

"Baiklah, kalian boleh pulang. Senang berbisnis dengan kalian."

Mereka kembali berjabat tangan.

Chris dan Lino membopong Changbin keluar, Yeji membawa tas rahasia mereka dan pamit pulang.

Sekarang mereka sudah sampai di mobil.

"Oy bin, bangun, lo berat njir!"

Mereka menepuk pipi gembil Changbin agar bangun. Changbin membuka matanya dan memberi senyum konyol.

"Hehe sorry gue emang berat."

Mereka memutar matanya malas.

"Yaudah misi kita udah selesai, Changbin sama Lino, kalian bisa pulang sekarang."

"Loh trus Yeji?"

Lino bingung.

"Dia kan tinggal sama gue, udah buruan pulang njing!"

"Aduh yang mau berduaan ni."

Changbin menggoda Chris, Yeji hanya diam tapi pipinya ikut memanas, kalau Lino, hatinya yang memanas.

"Yok bang, kita pulang biar nggak ganggu si bos."

"Seo Changbin!"

Changbin langsung bergegas keluar dari mobil Chris, ia juga menarik Lino. Mereka pulang bersama.

"Udah nggak usah dengerin omongan si Changbin, yok pulang."

"Ah- iya bos."

Chris mulai melajukan mobilnya, Yeji duduk di sampingnya.

"Lo mau makan dulu atau langsung pulang?"

"Um- pulang aja deh bos, nanti delivery aja, gue capek."

Chris hanya mengangguk paham. Tiba-tiba tangannya menggenggam jemari kecil Yeji, membuat Yeji kebingungan.

"Eh bos?"

"Gue pengen genggam tangan lo, bentar aja."

Yeji hanya diam, dia tidak mungkin kan menolak permintaan bosnya itu. Tanpa disadari pipinya memerah, Chris menggenggam tangannya sampai mereka tiba di apartemen.







First Mission.

Vote untuk mendukung kelanjutan cerita-! See ya-!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obey | ChanJiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang