Special for MidoTaka Day 2018

Day 8 - Melody and Harmony

[Aku ingin menghentikan air matamu, dan mengubahnya menjadi senyuman.

Dengan cinta penuh yang mengiringinya, menyampaikan perasaan yang meluap-luap ini.

Aku percaya kita memang ditakdirkan untuk bersama, pertemuan tidak disengaja dan petualangan lika-liku mencapai mimpi diselingi kisah asmara adalah buktinya.

Mari berdekatan denganku, dan sandarkan kepala di bahuku. Melewati malam dengan beribu kisah keberanian dan harapan.

Seperti melodi dan harmoni dalam cinta.]

.

.

Kuroko No Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Melody and Harmony © Kyuuta Shin MT

Pair : Always, Midorima Shintarou x Takao Kazunari

Genre : Romance, Humor

Rated : T

Warning! OOC, OC!, AU!, TYPO, GaJe, gak sesuai EYD, KLISE, Boys Love, Shonen-ai

“Hope You Like It”

.

.

.

Special for MIDOTAKA DAY 2018: Ten Story in Ten Days

Day 8

.

.

.

.

.

Sepertinya semua juga sudah tahu, tentang kesan pertamanya kepada seorang yang menjadi kekasih hati merangkap partner dan sahabat terbaiknya tergolong buruk. Namun itu hanya di awal. Karena selanjutnya, entah apa yang terjadi, hubungan mereka seolah tidak terpisahkan. Love-hate relationship yang terjalin membuat mereka begitu unik. Lucu, katanya.

Sejujurnya, tidak pernah terlintas sedikit pun dipikiran jika ia akan memiliki sesosok pendamping yang benar-benar bisa tahan dengan sikapnya―kecuali lima orang ajaib teman semasa SMP, mereka dikecualikan.

Namun, ketika ingatan beberapa tahun lalu kembali menghampiri kepala, ketika Midorima Kazunari dengan gamblangnya mengatakan ingin menjadi rekan, kawan, dan sahabat, membuatnya merasakan perasaan ganjil untuk pertama kali. Dan dimulailah petualangan mereka dalam menemukan jati diri, memahami arti hidup, dan terus saling mendampingi satu sama lain. Tidak ada yang saling meninggalkan. Mereka berdua seolah telah tercipta untuk menghibur satu sama lain.

Ah, dengan hanya mengingatnya saja sudah membuatnya tersenyum sendiri.

Ini sudah terlewat beberapa tahun, tapi Midorima masih sangat suka mengilas balik seluruh memori itu. Sama sekali tidak pernah rasa bosan menyergap hati. Ia mungkin terlalu hanyut dan menikmati kenangan-kenangan indah itu. Hingga ia tidak merasakan sang pendamping hidup objek khayalan sudah ikut merebahkan diri di sampingnya.