(Don't copy my story, thank you)
Dia, Jeon Jungkook. Teman kecilku yang pernah berjanji, untuk selalu bersama.
Tapi, Jeon tidak menepatinya, dia kecelakaan pesawat. Hanya jasad dia yang belum pernah ditemukan, tapi semua orang menganggapnya sudah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua kisah, pasti akan berakhir. Entah berakhir bahagia atau sedih. Namun, semua itu pasti ada hikmahnya.
Sebuah pelajaran, yang akan selalu di ingat.
5 tahun.
5 Tahun bukanlah waktu yang singkat, bagi keduanya melewati segalanya. Bertengkar, kemudian seperti semula. Namun, kali ini akan berbeda.
Hubungan keduanya, bukan lagi hubungan yang putus kemudian kembali lagi. Hari ini, hubungan keduanya akan berubah 180°.
Dimana, mereka akan menjalani hubungan itu, tidak dengan kekanak kanakkan. Mereka akan menjalani hubungan itu, dengan penuh kedewasaan.
Hanya tinggal menunggu satu jam lagi. Menunggu seorang gadis yang sedang duduk di meja rias, selesai dengan polesan diwajahnya.
Hari ini, akan menjadi hari yang selalu di kenang oleh gadis itu. Hari pernikahan nya.
Gadis itu, Lalisa kang. Yang akan mengakhiri kisahnya dengan pria yang bernama Jeon Jungkook di atas altar.
Gaunnya yang menjuntai panjang, dengan manik manik di setiap sudut nya, membuat Lisa menjadi terlihat lebih sempurna. Apalagi, polesan diwajahnya yang sebentar lagi akan selesai.
Sebuah kepala, yang muncul dari balik pintu, membuat Lisa dan penata rias nya kompak menoleh.
"pengantin pria sudah datang, dan ia akan ke altar sebentar lagi." itu, Kang Daniel.
Tuxedo berwarna hitam, sangat pas di tubuhnya yang makin lama semakin, err—kekar?
"oke, 20 menit." ujar penata rias tersebut. Daniel mengangguk, kemudian ia menutup pintunya.
"baik, kita harus cepat"
°°°
Di altar, Jungkook berdiri dengan Tuxedo hitam dan kemeja putih. Yang membuat nya tambah maskulin.
Beberapa menit kemudian, Lisa yang tengah di gandeng ayahnya, mulai memasuki altar.
Jungkook cukup takjub, dengan tatanan rias Lisa. Semuanya sempurna, tidak ada kurang sedikit pun.
Lisa tersenyum, saat melihat Jungkook di atas altar. Calon suami nya itu, membalas senyumannya.
"jangan tebar senyum dulu" goda Ayah Lisa.
Lisa langsung cemberut, kemudian ia mendengus kesal.
Saat sampai di depan Altar, Ayah Lisa melepaskan genggamanya. Dan memberikan tangan sang putri ke Jungkook.
Kini, gantian Jungkook yang menggenggam nya. Membantu Lisa menaiki Altar, dan kini Lisa berdiri di depannya. Menatap Jungkook dengan pandangan berbinar.
Setelah sederet upacara pernikahan selesai, kini tinggal resepsi nya.
Kini, Lisa tidak di balut dengan gaun yang teruntai panjang, kini gaunnya simple. Seperti gaun kebanyakan, berwarna merah muda.
Namun untuk, Jungkook. Penampilan cowok itu, tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Atau bahkan tidak berubah. Masih memakai tuxedo berwarna hitam, dan kemeja berwarna putih.
Di resepsi, yang lain berbaur menjadi satu. Saling mengobrol, sambil menggandeng pasangan masing masing.
Ini manis, mata Lisa berbinar memandangi suasana yang manis ini. Penuh tawa.
"kau ingin berdansa?" Tanya Jungkook, yang Laqa lebih berbisik.
Lisa menengok dan mengangguk. Keduanya kemudian turun ke lantai dansa, dan musik berubah. Seperti musik musik untuk berdansa pada umumnya.
Tangan Lisa, memegang pundak Jungkook. Dan tangan Jungkook, memegang pinggang Lisa.
"kau tau?" Tanya Jungkook.
"aku, tak pernah membayangkan. Bisa menikahi mu"
Lisa terkekeh mendengar ucapan Jungkook.
Mungkin, ini akhirnya. Akhir dari segala perjuangan cinta mereka. Ini, terlalu bahagia. Sekarang bahagia, tidak seterusnya bahagia.
Takdir tuhan tidak seterusnya bahagia, kita hanya perlu menjalani nya saja.
