Chapter 2

2.2K 243 13
                                    

Wei Wuxian sudah berada di kelas, sambil menunggu dosen datang. Pemuda itu mencoret-coret kertas musiknya dengan not-not angka hingga tidak menyadari seorang pemuda tampan datang menghampirinya dan duduk disebelahnya.

Pemuda disebelahnya berdeham, mencoba mengalihkan perhatian Wei Wuxian dari kertas musiknya. Dan berhasil. Wei Wuxian menoleh kesampingnya dan terkejut mendapati seorang Jin Zixuan duduk disampingnya. 

“Jin Zixuan.”

“Senang kau mengetahui namaku.” 

“Siapa yang tidak mengetahui namamu, baik dosen, mahasiswa dan pegawai di Universitas ini tau siapa namamu.” Jin Zixuan tersenyum tipis mendengar celotehan Wei Wuxian. 

“Tapi kenapa kau selalu mengabaikanku?” 

“Aku tidak mengabaikanmu.”

“Benarkah?”

“Iya.”

“Kalau begitu pegang kata-katamu, jangan abaikan aku.” Wei Wuxian terkejut mendengar ucapan pemuda disampingnya itu tapi dia hanya nyengir sebagai balasan. 

Semenjak saat itu, pangeran merak itu selalu menempel kepada Wei Wuxian. Mereka yang setiap makan siang hanya bertiga, sekarang sudah memiliki personil tambahan, Jin Zixuan.

Jiang Cheng ingin sekali rasanya memasukkan pemuda itu ke sumur dibelakang kampus mereka. Pemuda itu hanya diam dan menatap Wei Wuxian, tidak pernah mengobrol dengan Jiang Cheng juga Nie Huaisang. 

Tapi sekalinya pemuda itu berbicara, emosi Jiang Cheng langsung terpancing karna kesombongannya.

Membuat Nie Huaisang pasrah, karna harus menengahi Jiang Cheng dan Jin Zixuan. Wei Wuxian? Hah, jangan harap. Pemuda itu hanya diam membiarkan Nie Huaisang kewalahan.  

Wei Wuxian sendiri awalnya tidak terlalu keberatan dengan Jin Zixuan yang mengikutinya kemanapun. Tapi sekarang dia sudah mulai kesal dengan tingkah pangeran merak ini.

“Kenapa kau mengikuti ku terus?”

“Bukankah sudah jelas? Aku menyukaimu.” Wei Wuxian tidak siap dengan jawaban frontal Jin Zixuan. Tidak disangka sosok sombong ini ternyata sangat jujur pada perasaannya.

“Aku tidak menyukaimu.”

“Aku akan menempel terus padamu, hingga kau menyukaiku.” Wei Wuxian tertegun, ini sama dengan perlakuannya pada Nie MingJue.

Dia mencoba menempel dengan pria itu terus, dengan harapan pria itu akan kembali menyukainya.

Ternyata ini perasaan MingJue-gege saat aku menempel terus-terusan padanya. Jin Zixuan menempel padaku hanya beberapa minggu saja, aku sudah sekesal ini. Bagaimana lagi Nie MingJue yang sudah aku tempeli bertahun-tahun. Wajar jika dia sudah muak padaku.’ Bisiknya dalam hati.

Jin Zixuan yang melihat pemuda disampingnya ini tertegun, menjadi heran. Tapi dia hanya diam, mencoba menikmati pemandangan di hadapannya ini. 

Pemandangan itu membuat Nie Huaisang dan Jiang Cheng yang sedang berjalan kearah mereka dua jadi berhenti. 

“Jiang-xiong, menurutmu mereka terlihat cocok bersama?” Jiang Cheng hanya mengangguk sebagai balasan.

“Semenjak Wei-xiong diikuti oleh pangeran merak itu, dia tidak pernah lagi datang kerumah. Apa mungkin dia sudah mulai membuka hatinya pada orang lain selain dage?”

“Entahlah, aku juga tidak yakin bagaimana perasaannya sekarang. Belakangan Wei Wuxian jadi sering merenung.” Nie Huaisang hanya mengangguk, tiba-tiba Jiang Cheng teringat sesuatu.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang