0.4

171 25 1
                                    

"Keknya gue pernah liat lo." selidik Nirvana menunjuk Daniel.

"Hah? Gue?"

"Lo yang jual sate depan komplek gue kan?"

"Lah Daniel." ujar Zach

Jonah menyantap gorengan Nirvana. "Lo alih profesi dari kang somay ke kang sate?"

"Mana ada." ujar Daniel tak terima.

Jack buka suara. "Itu Donil, bego. Om gue."

Daniel tak mau kalah. "Mampus, Van. Aduin aja Jack."

Kantin yang semulanya riuh dipenuhi suara mereka menjadi menegangkan setelah terdengar suara bariton.

"Kalian ngapain disini?"

"Duh, kepsek, jing, kepsek." gumam Jonah.

"Hm anu Pak, saya sama Nirvana di suruh keluar sama Bu Nine."

"Terus kalian kenapa?"

"Jamkos, Pak." ujar Daniel.

"Pelajarannya siapa?"

"Pak Ashton."

"Di kasih tugas?"

"Nggak."

"Kok nggak minta?"

Daniel menunjuk Jonah. "Ketua kelasnya nggak mau minta tugas, maunya minta uang."

Jonah memelototi Daniel, sedangkan Daniel menahan ketawa.

"Aduh.. terserah kalian deh. Bapak lagi pusing malah dibikin emosi. Masuk kelas."

Daniel, Jack, dan Jonah meninggalkan kantin.

"Kalian juga kenapa masih disini?" tanya Pak Kepala Sekolah ke Nirvana dan Zach.

"Kan kita nggak boleh masuk kelas."

Pak Kepala Sekolah meninggalkan meja mereka sambil mengelus dadanya. "Ya Gusti, paringono sabar. sing akeh."

"Savage, anjir mangstap."

renjana • djsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang