.
.
.Yang dinantikan, baik oleh setiap siswa maupun guru, ujian akhir penentuan kelulusan telah dimulai. Selembaran kertas putih tampak menghiasi meja setiap penghuni kelas. Yang kemudian diperjuangkan dengan sepenuh hati dan pemikiran. Menorehkan setiap jawaban diatasnya. Dengan penjagaan luar biasa ketat. Sehingga menyulitkan bagi setiap siswa untuk saling bertukar jawaban.
Beberapa gelintir siswa tampak dengan tenang menjawab isi kertas putih dengan cekatan. Dan pula ada sebagian dari segelintir siswa yang lebih dulu menyerah. Mengharapkan keajaiban datang menghampiri mereka. Dan Baekhyun beserta kawan-kawan merupakan segelintir orang yang masuk pada kategori mengerjakan soal-soal pada tiap lembar kertas dengan cekatan dan kegesitan.
Dan ini merupakan hari ke-6 dimana ujian akhir kelulusan berlangsung. Tepat pada beberapa tempo hari sebelumnya, ketika Baekhyun maupun Chanyeol kembali ke Snezard, yang tak luput dengan beragam pertanyaan dari sahabat terdekat mereka. Memberi beberapa pertanyaan bak orang yang tengah menginterogasi terhadap seorang pelaku yang diduga melakukan tindak kejahatan.
Bagi Baekhyun, tak ada lagi rahasia yang benar-benar harus dirinya sembunyikan dari ketiga sahabatnya. Mereka telah bersama. Dalam waktu yang cukup lama. Telah mengenal begitu dalam satu sama lain. Begitupun dengan rahasia terkecil sekalipun yang mereka miliki.
Dan Baekhyun dengan enteng menjawab pertanyaan mendesak dari Luhan mengenai ketidakhadirannya beberapa hari yang lalu tanpa keterangan, mengaku bahwa dirinya tak bisa berjalan dikarenakan ulah Chanyeol.
Cukup sulit untuk menggambarkan reaksi yang Baekhyun terima dari ketiga sahabatnya. Ketiga gadis itu tak bodoh untuk mengartikan maksud Baekhyun yang cukup ambigu. Yang lalu berakhir dengan membulatkan mata mereka. Menegang ditempat dengan masing-masing rahang yang terjatuh.
Semuanya berlalu. Baik Chanyeol mau pun Baekhyun kembali menjalani aktivitas mereka seperti biasa. Baekhyun yang menyibukkan diri dengan belajar dalam setiap kesempatan, dan Chanyeol yang senang mengganggu waktu belajar kekasihnya hanya agar menyeru pada Baekhyun agar mau mengurusi dirinya.
Dalam setiap pertemuan, baik pada setiap kesempatan, kedua insan dalam hubungan cinta ini terkadang kembali menunjukkan sifat asli mereka. Ciuman yang keduanya lakukan tatkala berakhir dengan sebuah cumbuan panas. Tak berhenti disana, baik Chanyeol maupun Baekhyun kadang kala hampir kehilangan akal sehat mereka hingga keduanya hampir melakukan kegiatan panas seperti yang telah keduanya lakukan dalam tempo hari yang lalu.
Berlangsungnya ujian akhir pada hari ke-6 merupakan suatu keajaiban bagi Chanyeol lantaran siswa dengan rambut putih dengan perpaduan silver itu segera terbebas dari penatnya tugas yang menumpuk serta ujian yang terus ia dan siswa lain hadapi. Dan esok hari, menjadi salah satu hari yang begitu Chanyeol nantikan kehadirannya.
"Kyung, dimana Xiumin dan Luhan?" Baekhyun bertanya. Begitu jam ujian ke-2 berakhir. Menyisakan beberapa gelintir siswa dalam kelas.
"Mereka ke kantin lebih dulu. Kau tidak pergi ke kantin? Dan.. Oh! Apa kau sedang sakit?" mata D.O membulat. Mencengkram bahu Baekhyun. Menatap Baekhyun yang tampak pucat.
Baekhyun segera menggeleng. "Tidak, aku baik-baik saja. Aku hanya melupakan sarapan pagiku," buku-bukunya yang berserakan diatas meja Baekhyun rapikan.
"Kau yakin? Kau ingin menitip sesuatu?" D.O menawarkan diri. Yang lagi-lagi mendapat sebuah gelengan dari Baekhyun.
"Aku hanya ingin istirahat sebentar di kelas. Jangan khawatirkan aku." Baekhyun meyakinkan sahabat bermata bulat bak burung hantunya. Segera melipat kedua tangannya diatas meja. Menjatuhkan wajahnya diantara kedua tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝚆𝚑𝚊𝚝 𝙸𝚏 𝙻𝚘𝚟𝚎 (𝙲𝚘𝚖𝚙𝚕𝚎𝚝𝚎𝚍)
RomansaBagaimana jadinya, jika dua insan terpopuler di sekolah dengan julukan sang 'Dewa Eros' dan 'Dewi Afrodit' bersatu?