Aku tidak khawatir rasa sesak menguasai dadaku
Saat terakhir ku kunjungi istanamu
Karena . . .
Sesakku hilang saat kau menyambutku dengan senyuman
Aku tidak khawatir kala kesedihan datang menghantui qalbu
Saat ku ucapkan salam perpisahan itu
Karena . . .
Sedihku hilang saat kau lepas aku dengan keikhlasan
Namun . . .
Yang aku khawatirkan
Butiran hangat air mata yang jatuh dipipimu
Saat kau pasrah melepas kepergianku
Tidak dapat ku hapus kembali
Yang aku khawatirkan
Harapan kuat yang terpancar dari sayu matamu
Saat kita berpelukan disenja biru
Tidak dapat ku penuhi
Aku sungguh khawatir . . .