Sengaja Tuhan menghiasi kita dengan berbagai perbedaan. Bentuk yang berbeda, warna yang berbeda, sifat yang berbeda, kegemaran yang berbeda, dan kelamin yang berbeda. Namun, dibalik ribuan perbedaan itu, kita tiada bedanya dengan kepingan puzzle, partikel kecil yang saling mengisi dan melengkapi. kamu mengisi hatiku, dan aku melengkapi kebahagiaanmu.
Kita tak akan mampu hidup sendiri. Kesendirian adalah musuh terkejam dan mimpi buruk terseram. Tanpamu, aku hanyalah kepingan usang tak berharga. Tanpaku, kamu hanyalah kepingan kotor tak berguna. Tidak akan sempurna puzzleku tanpa hadirnya dirimu, dan tidak akan lengkap puzzelmu tanpa adanya diriku.
Hubungan kita lebih dari sekadar simbiosis mutualsime. Bukan hanya sebuah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan, namun kita juga menghiasinya dengan bahagia dan kasih sayang. Saat kamu butuh bimbingan, aku datang menawarkan perlindungan. Begitupun ketika aku butuh pelukan, kamu tersenyum manis menawarkan kenyamanan.
Bentuk kita berbeda, warna kita tak serupa, namun takdir telah mengikat kita untuk selalu bersama. Kita menyatu dalam harmoni indah penuh bentuk dan warna. Kamu menggandeng tanganku, aku genggam erat jari-jemarimu. Aku menulis puisi untukmu, kamu membacanya penuh haru. Kamu bersandar manja dipundakku, aku mengusap lembut halus rambutmu. Kamu pejamkan matamu dan aku ucapkan lirih ditelingamu; I love you.
Kita tidak lebih dari sebuah titik di semesta raya
yang dipertemukan Tuhan secara tidak sengaja
Kebetulan yang berlabuh menjadi sebuah ikatan takdir
Bukan hanya mampir, tapi tiada akhir
Kita tidak pernah bermimpi dengan siapa akhirnya
Namun, kita selalu berharap bahagia dengannya
