Kelak Kita Akan Berkisah

4 0 0
                                    

Kelak kita akan berkisah,
tentang masa yang kurang ramah
saat anak itu bertanya:
"Apa Dunia pernah merasa lelah?"

2020 datang dengan meriah;
Setidaknya itu yang tertulis di naskah.
Dunia menyambutnya dengan sumringah.
Canda dan tawa tertumpah "Hahaha."
Padahal mereka salah.

Tamu yang diharapkan membawa hadiah
malah menjinjing puluhan ribu amarah
Membilas senyum yang merekah,
menyapu bahagia. Semua musnah.

Kelak kita akan berkisah,
Tentang pembunuh dibalik jubah.
Tanpa pedang, tombak, maupun panah.
Hanya menikam dengan belati wabah.
Bersih tanpa menyisakan noda darah.

Katanya semua sempat panik dan resah.
Hingga satu-satu mulai berbenah
Mencuci tangan, menutup wajah
Berharap semua itu bisa mencegah

Tak mempan. Korban makin bertambah.
Kebebasan mulai terjajah.
Dunia mulai bingung "siapakah sumber masalah?"
Tak bertemu. Yasudah, salahkan saja pemerintah!

Kelak kita akan berkisah,
Tentang hidup yang mulai berubah.
Semua hal dilakukan dirumah.
Kerja, belajar, hingga ibadah.

Seminggu, dua minggu semua masih betah.
Tiga minggu, muncul sumpah serapah.
Dirumah sudah lelah, ingin menikmati hari yang cerah
"Ayo kita keluar! Gitu aja takut, yaelaaah!"
Pembunuh berjubah riang, dunia mulai lengah.

Dunia gerah, segala pilihan serba salah
Dibunuh wabah, atau kelaparan dirumah
Semua menunggu, sekian hari berlalu,
tiada perubahan; parah.

Kelak kita akan berkisah,
tentang setiap cerita pasti memiliki hikmah.
Walau belum ada akhir indah, Percayalah!
Pohon akan tetap berbuah,
dan bunga akan selalu merekah

Setiap yang mulai pasti akan sudah.
Tak selamanya hidup akan susah.
Untuk dunia, "bertahanlah!"
Kelak bahagia kan datang menjamah.
Dari mana? Segala arah.

Cairo, Mesir.
April, 2020

Ungkapan QalbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang