|1|

192 16 12
                                    

~~~

Jika saja takdir tidak terlalu kejam kepadaku.
Mungkin, Aku akan baik-baik saja.
-Zeey Xioxin





~'|°~

Tahun 2024

Cring! Cring!

Suara bel sepeda itu terdengar nyaring. Rodanya berputar dengan kecepatan sedang.

Udara pedesaan terasa segar dan membuat siapapun merasa tenang.

"Yeay!!! Lebih cepat! Lebih cepat kak!!" seru anak kecil yang memakai bando pink di kepalanya.

Ia duduk di kursi boncengan sambil mencengkram jaket yang sedang dikenakan kakak perempuannya.

Ciiit!!!

Seketika sepeda berhenti, kakak dari anak kecil tersebut memijakkan kakinya diatas tanah.

"Zeey!!" bentak kakaknya saat menoleh kearah anak kecil yang manis tersebut.

"Ya, kak Yie?" cicitnya sedikit ketakutan melihat sorot mata yang diberikan sang kakak, Vyie.

"Sudah kakak bilang jangan terlalu senang. Kau ingin kita mati konyol , hah?!" bentak kakaknya, lagi.

Zeey menggeleng takut . Ia tahu pasti apa yang akan terjadi jika ia terlalu senang. Tapi, Zeey tetaplah seorang anak kecil yang mudah terbawa suasana.

"Pegang erat-erat baju kakak dan berpikirlah ini tidak menyenangkan. Anggap kita sedang dikejar anjing" ucap Vyie dengan nada serius.

Zeey tersenyum kecil. Dia berpikir alasan yang diberikan kakaknya sedikit lucu. Namun Zeey berusaha untuk tidak merasa senang.

Vyie kembali melihat kedepan. Memposisikan kaki kanannya ke pedal sepeda. Vyie mulai mengayuh sepedanya saat ia merasakan cengkraman kuat dari sang adik.

Sepeda mulai melaju dengan kencang. Vyie tersenyum kecil karena mereka sedang di penurunan yang sedikit curam.

"Yeaaay!!! Zeey sangat suka naik sepeda!!! Suka sepedaaa...." teriak Zeey.

Setelah teriakan itu, sepeda yang mereka naikki mulai oleng ke kanan dan ke kiri. Vyie berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan arah sepeda.

Namun...

Bruaaak!!!!

~'|°~

Tahun 2039

Zeey Pov's

"Akh!" aku terduduk diatas kasur seketika.

"Sial" umpatku pelan. Keringat membanjiri tubuhku. Gelapnya kamar membuatku sedikit tenang.

Aku kembali membaringkan tubuh. Menatap langit-langit kamar yang hitam karena tidak ada cahaya yang menerangi.

"Huft... Mimpi itu lagi" bisikku pelan. Kemudian menutup mata untuk menenangkan pikiran yang kacau. Aku berdoa didalam hati agar tidak melihat mimpi itu lagi.

Salah satu bukti bahwa aku tidak boleh bahagia ada didalam mimpi itu.

Bukti lainnya, aku tidak bisa mengecat ruangan apartemen ku dengan warna kesukaanku. Tidak bisa memakai jam tangan yang sangat kusukai, tidak bisa menaikki sepeda dan sebagainya.

Karena... Apapun yang kusukai dan membuatku bahagia, akan berubah menjadi debu.

~'|°~







Gimana? Belum pahamkan? 😂😂

Memang sengaja di gantung :v karena digantungin itu gak enak

🔥Jan lupa Vote dan komen gaeees🔥
Gak susah kok 😋

Terimakasih❄~
By Sweetghost

The Curse of DustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang