|4|

109 14 27
                                    

~~~

Bukan aku ataupun kau yang bersalah
atas hidupmu,
Melainkan seseorang yang penuh akan
rasa dendam dan benci.
-Vyie Xioxin


~'|°~

Author Pov's

Hujan turun membasahi kota Sourth dengan kapasitas air yang cukup besar. Membuat beberapa trotoar dan jalan-jalan kecil tergenang air. Suasana kota itu masih sepi akan aktivitas manusia. Karena matahari belum mengeluarkan kekuasaannya kepada kota kecil tersebut.

Masih pukul 5 pagi. Hawa dingin akibat hujan yang belum juga reda, memaksa tubuh mungil itu bercengkrama dengan selimut tebal. Tubuh mungil itu adalah Zeey, yang masih setia menutup mata. Tidak terusik sedikit pun akan suara hujan dan dering hpnya.

Sudah ada lima panggilan 'tak terjawab' dari Vyie. Bisa dipastikan jika Vyie bertemu dengan adiknya, Zeey, dia akan mencincang adiknya tersebut.

Lalalalala~~

"Tck! Ribut banget!"

Selimut itu tersibak hingga jatuh ke lantai. Zeey duduk dari tidurnya sambil menatap sinis kearah hpnya yang 'hidup-mati' dan berbunyi.

Bip!

"Zeey!! kok baru diangkat sih!! Kakak udah hampir membeku disini!" suara melengking itu menyapa pendengaran Zeey.

"Memang kakak dimana?" akhirnya Zeey bersuara.

"Tck! Di lobby gedung Apartemenmu!" suara kakaknya terdengar serius. Saat itu pula Zeey mengerutkan keningnya.

"Kenapa gak langsung ke apartemen Zeey aja sih?! Kan kakak juga tahu lantai berapa" ucap Zeey sedikit emosi.

"Huaa... Kakak gak mau! Pokoknya jemput kakak di lobby sekarang! Bawa jaket juga ya Zeey, hehehe" rengek Vyie yang terdengar kekanak-kanakan. Zeey ingin melempar hpnya namun mengurungkan niat karena baru ingat bahwa hpnya itu belum lunas.

Ia bangkit dari kasur sambil menghentak-hentakan kaki, kemudian berjalan menuju kamar mandi. Mencuci muka, menggosok gigi, dan mengeringkan wajahnya dengan handuk.

Zeey keluar dari apartemennya lengkap dengan hoodie yang kebesaran untuk menahan dingin, lalu tidak lupa membawa jaket untuk kakak tersayangnya itu.

Ting!

Pintu lift terbuka, Zeey buru-buru keluar dari lift dan berjalan menuju sofa-sofa yang diletakkan di sudut ruangan dekat pintu masuk gedung apartemen. Saat melihat meja resepsionis, terlihat Gerri sang resepsionis sedang membaca koran ditemani segelas teh.

Gerri melihat kearah Zeey dan tersenyum ramah, kemudian hanya dibalas dengan anggukan pelan tanpa senyum dari Zeey. Gerri kembali tersenyum, semua orang di gedung ini sudah memahami sikap dingin Zeey. Tidak ada yang protes atau pun mengkritik. Mereka berpikir itu memang kepribadian Zeey.

Zeey sampai di sudut ruangan yang penuh sofa-sofa tadi. Tapi, ia tidak menemukan kakaknya. Hpnya yang berada di saku hoodie bergetar. Zeey segera mengangkat panggilan dari sang kakak.

"Kakak dimana? Zeey udah sampai nih"

"Pffft..." terdengar suara tawa dari Vyie.

"Hahahaha... Just kidding! Makanya baca chat kakak tadi malam, dong. Hahaha padahal udah jelas kakak beritahu kalau pesawat kakak mendarat jam 9 pagi"

Saat itu juga Zeey mengangkat tangannya yang sedang menggenggam hp dan bersiap untuk melemparnya ke sembarang arah.

"Sial!"

Sreet!

Tep!

"Perempuan yang baik tidak akan mengumpat. Dan perempuan yang hemat tidak akan merusak hpnya"

Zeey membeku ditempat dengan tangan yang terangkat di udara, hp yang masih digenggamannya, dan laki-laki aneh yang mencengkram tangannya cukup erat. Zeey menoleh kebelakang dan dihadiahi senyuman manis dari Ell.

"Hai! Zeey--"

Bolehkah aku melihat senyummu pagi ini?

~'|°~



Hai hai gaees 😋

Gaje? Ikuti alurnya aja dulu.
Jangan susah-susah dulu, kan?

Nanti cepat ubanan kalau susah-susah
Nyehehehe
Swego pun bakalan ubanan
Kalau stress 😂

🔥Jan lupa vote dan komen yaa🔥

Terimakasih❄~
By Sweetghost

The Curse of DustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang