Chapter 3 : Hurt

630 56 7
                                    

*Tok *Tok

Aku mendengar suara ketukan dari luar.

*Tok *Tok

"Mas? Mas Ryan."

Apa ada yang memanggilku?

"Mas Ryan aku masuk ya..."

Oh shit ini suara Fitri!

Aku pun langsung bangun dan berlari ke pintu.

"Jangan masuk Fit-"

Aku telat Fitri sudah masuk membuka pintu dan masuk ke dalam. Kalau tau seperti ini aku harusnya membereskan rumah dulu.

Fitri masuk dan melihat sekeliling yang ternyata sangat kotor. Maafkan aku kalau tidak bisa merawat rumah.

"Kok kotor banget sih mas? Bukannya udah aku bilangin buat beresin rumah setiap hari."

"Hehehe... Aku males."

Sumpah malu banget. Gimana sih rasanya ada cewek masuk ke rumahmu dan ternyata rumahmu itu kotor banget. Pasti malu kan? Ya, itu yang aku rasakan sekarang.

"Jadi kenapa kamu kesini?"

"Sekarang udah jam setengah 2, mas Ryan belum dateng juga ke rumahku. Jadi ibu memintaku untuk melihatmu."

"Ya sudah kamu keluar saja dulu biar aku mengganti baju. Masa mengajarimu menggunakan baju kaos-an kaya gini."

Ucapku sambil menunjuk baju yang aku pakai.

"Ya udah cepetan aku tunggu di luar."

Fitri pun langsung keluar.

Sial, malu banget sumpah.

Mendingan ganti baju dulu.

"System, apa kau bisa dilihat pada smartphone? Berubah menjadi seperti AI?"

[Menjawab, saya bisa melakukan itu. Namun untuk melakukannya saya harus menginstal salinan data saya ke smartphone.]

"Butuh berapa lama untuk itu?"

[Hanya beberapa menit, namun selama penginstalan berlangsung Anda tidak bisa menggunakan smartphone Anda.]

"Bagus lakukan itu sekarang."

[Perintah dijalankan!]

Aku langsung melihat hpku yang tampak seperti sedang booting. Lalu memasukkannya ke kantong celanaku.

Yosh... Aku sudah siap. Fitri aku datang menemuimu.

Aku membuka pintu dan keluar rumah.

"Apa kau menunggu lama?"

"Tidak. Oh ya mas tadi mas ngomong sama siapa?"

Oh shit dia mendengarnya.

"I-itu aku sedang mencoba membuat AI."

"AI? Artificial Intelligence atau kepintaran buatan yang sedang diteliti itu?"

"Y-ya itu. Aku juga mencoba membuat programku sendiri."

"Hmmm..."

"Sudah ayo ke rumah kamu saja dan mulai belajarnya."

"Ya sudah ayo."

Fuu... selamat.

Setelah itu aku dan Fitri memulai kegiatan biasa kami. Yaitu aku membantu Fitri belajar.

...

Saat aku di ruang tamu aku secara kebetulan bertemu dengan ibunya Fitri.

"Ada apa dek? Kok kamu kaya suram gitu?"

Strange SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang