"Mas Ryan aku sudah membawa dokter Noah."
Sebelum Fitri membuka pintu aku sudah berpura-pura tidur.
"Sepertinya Ryan tertidur, biarkan saya memeriksanya dulu. Anda bisa tunggu di luar."
"Baik, Dok."
Fitri pun keluar ruangan.
"Tuan Muda, mungkin ini adalah pertama kali Anda melihat saya. Namun percayalah saya telah melihat Anda berkali-kali di masa lalu.
Nama saya Noah, dari divisi medis di bawah komando Steffen Krause."
Aku sudah tidak terkejut lagi karena itu sudah di tuliskan olehnya di catatan kecil tadi.
"Ya aku mengerti. Sebelumnya kau menyebutkan 'kami' kan? Apa kau bisa mengumpulkan semua bawahan yang dipercaya oleh ayahku."
"Saya telah mengaturnya."
"Bagus aku ingin bertemu dengan mereka secepatnya. Lalu apa aku bisa pergi dari rumah sakit ini?"
"Saya rasa itu sudah tidak apa-apa."
"Tolong atur secepatnya. Masih ada yang harus aku lihat dari data yang ditinggalkan ayah padaku."
"Baik, Tuan Muda. Saya mohon izin."
"Ya terima kasih. Juga tolong jangan terlalu formal padaku. Aku sudah tidak terbiasa dengan itu."
"Baik."
"Noah ada satu lagi, jangan memberitahu identitasku pada siapa pun."
"Baik"
Dokter Noah pun keluar dan meninggalkanku. Semoga saja tidak ada masalah...
Setelah dokter Noah keluar, beberapa saat kemudian Fitri masuk ke dalam. Wajahnya juga terlihat sedikit lebih bahagia.
Fitri itu sangat hebat, ia bisa selalu menjaga wajahnya. Jadi aku agak sulit melihat ekspresinya.
"Ada apa Fit? Kok kamu terlihat bahagia?"
"T-tidak, tidak ada apa-apa. Oh ya kata dokter tadi Mas Ryan sudah bisa pulang besok."
"Baguslah, aku sudah bosan ada di sini."
Aku tersenyum melihat Fitri.
"Fit, ini sudah malam kenapa kamu belum pulang?"
Fitri hanya diam saja dan tidak menjawabku.
"Ano... Fitri?"
"Ah iya. Nanti ayah yang menjemputku."
"Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?"
"Tidak kok. Sudah mas Ryan istirahat aja lagi. Nanti ayahku juga sebentar lagi datang."
"Ya sudah. Terima kasih ya, Fit. Selamat malam."
"Ya selamat malam."
Aku pun mulai memejamkan mataku dan tertidur. Entah kenapa aku merasa sangat nyaman jika berada di dekat Fitri.
Mungkin setelah melihatku tertidur, Fitri langsung keluar ruangan. Karena terdengar pintu yang terbuka lalu tertutup lagi dengan pelan.
Keadaan sunyi pun membuatku tertidur pulas.
***
Keesokannya aku bangun dan langsung melihat jam dinding.
'Masih jam 5 kah.'
Aku bangun dan duduk.
"Kenapa hp milikku ada di sini? Apa Fitri yang membawanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange System
FantasyRyan seorang mahasiswa laki-laki yang menganggap dirinya selalu sial. Padahal sebenarnya di mata orang lain ia adalah orang yang beruntung. Saat terpuruk Ryan mendapatkan mimpi aneh yaitu memiliki sebuah system yang ternyata mimpi itu adalah kenyata...