Kantor polisi terlihat sedang diserang oleh para mafia. Para polisi sedang berbaris berhadapan dengan para mafia yang berpakaian serba hitam dan menggunakan kacamata hitam.
karena hal itu, para reporter dan wartawan pun sangat ramai. Begitu juga para warga biasa, mereka saling berebut untuk melihat apa yang terjadi di kantor polisi.
"Apakah ada sesuatu untuk menyembunyikan wajahku?"
Aku tidak ingin menjadi terkenal itu sangat merepotkan. Walaupun hanya sebentar aku sangat tidak ingin menjadi sorotan orang-orang.
'Oh ya! Aku bisa mengisi poin system, tapi tunggu sebentar... Jika aku mengisinya sekarang, nanti akan dipertanyakan dan barang bukti pun hilang. Itu akan merepotkan.'
Karena aku sudah memakirkan mobilku di tempat parkir, jadi aku mengeluarkan hpku untuk melihat toko. Aku membuka menu pakaian di toko.
Semoga aja ada sesuatu untuk menutupi wajahku.
Pada akhirnya aku memilih kacamata hitam. Kacamata itu memiliki kemampuan night vision dengan menekan tombol kecil yang ada di samping.
Dengan harga 80 poin itu sangat berguna.
Aku pun keluar dari mobil dan seketika semua orang melihatku. Para reporter dan warga langsung memfotoku.
Emangnya aku artis apa?
Aku mengambil tas yang berisi uangku lalu mengikuti polisi yang memintaku untuk mengikutinya saat di bank. Terlihat di wajah polisi itu sangat terkejut.
Sesampainya di depan pintu kantor aku langsung disambut oleh bawahanku. Mereka membungkuk padaku secara bersamaan.
"Kenapa kalian berkumpul disini?"
"Itu karena Kapten Noah yang meminta kami kesini."
"Sudah kuduga itu pasti dia. Lalu apa yang akan kalian lakukan?"
"Tentu saja menunggu perintah Anda."
"Sepertinya kalian bodoh ya? Ini malah bikin masalah gua nambah, bodoh!"
Mereka tampak seperti orang bingung. Penguasa memang beda ya.
"Sudahlah kalian disini saja."
"Baik, Tuan."
Aku pun masuk ke kantor polisi, lalu aku langsung dibawa ke sebuah ruangan. Sepertinya hanya ruangan tanya, bukan ruang interogasi.
Perbedaannya jelas bukan. Kalau ruang interogasi itu hanya ruangan berwarana putih yang salah satu sisinya adalah sebuah kaca besar. Sedangkan ruangan yang ku tmepati saat ini hanya seperti ruang tamu. Memiliki meja di tengah dan ada juga teh serta kue.
Di depanku saat ini ada seorang polisi yang terlihat agak tua. Ia memiliki aura kepemimpinan yang luar biasa.
"Maaf telah menggangu Anda, silahkan diminum tehnya."
"Tidak apa-apa, saya juga minta maaf karena bawahan saya telah menggangu Anda."
"Itu noramal, Anda pemimpinnya dan dari investigasi yang kami dapatkanl, Anda benar-benar tidak bersalah dan membantu tugas kami."
"Hahaha tetap saja kami telah menggangu Anda. Jadi apa saya boleh langsung kembali?"
"Ya ya silahkan, kami sudah mendapatkan informasi yang kami dapatkan dari cctv dan saksi yang lainnya."
Polisi ini ternyata enak juga diajak ngobrol.
"Kalau begitu saya pergi dulu."
"Oh ya apa Anda bekerja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange System
FantasyRyan seorang mahasiswa laki-laki yang menganggap dirinya selalu sial. Padahal sebenarnya di mata orang lain ia adalah orang yang beruntung. Saat terpuruk Ryan mendapatkan mimpi aneh yaitu memiliki sebuah system yang ternyata mimpi itu adalah kenyata...