MEI

50 3 1
                                    

Pada malam itu
Kita sepakat bertemu
Pantai dan deburan ombak menjadi saksi bisu,
akan perbincangan kita yang pernah melambatkan waktu

Sesekali aku melirik menatapmu
Pahatan wajah ketika kau tertawa juga tersenyum
Mau tak mau membuatnya terekam jelas dikepalaku

Ini adalah hal pertama, katamu
Duduk dan berceritra dengan seseorang yang kau anggap peneduh
Aku tertawa, mungkin karena kau begitu lucu
Atau perkataanmu yang belum bisa ku percaya utuh

Kesederhanaanmu adalah hal yang tak bisa kugambarkan
kau dan si hijau adalah teman jalan yang menyenangkan
Perlahan-lahan aku rapal, sudah cukup untuk sebuah pencarian

Namun beberapa di antaranya mulai berbisik
Mungkin kata mereka kita sedikit picik
Lalu berisik tepat di telingaku hingga aku sedikit terusik

Niat untuk menyudahi  pernah terlintas
Namun ku urung sebab terlihat tak pantas
Masing-masing dari kita memang pernah kandas
Bahkan pada mereka yang kini bersanding selaras

Demi apapun, bukan itu alasan kuat kita untuk menyatu
Dan aku tahu itu,
Sapaan hangatmu yang ku balas dengan senyuman madu
Mungkin lebih memahami mengapa kita bisa bersatu

Selebihnya memang hanya Tuhan yang tahu
Bukankan pernah ku beri tahu?
Sebab ini hanya perihal waktu
Kau..
pernah ku jamu saat pertama kali bertemu

Ini Kisah 'TANPA JUDUL'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang