Prolog

4.2K 501 20
                                    

Happy reading, yaaa!

❣❣❣





















Jungkook divonis mengidap kanker langka, perkiraan hidup hanya tiga bulan. Juga, diberi kesempatan untuk mencoba terapi dan operasi di luar negeri guna mencoba kesempatan hidup yang lain.




Dan disinilah Taehyung, merengek pada sahabat juga adiknya itu untuk mencoba kesempatan yang ada. Walaupun hanya sekitar 40% keberhasilannya, tapi apa salahnya mencoba kan?

“Jungkookie, ayolah. Atau mau hyung temani?”


Jungkook menggeleng pelan, lantas bibir pucatnya sunggingkan senyum tipis. “Hyung kenapa memaksa sekali sih? Aku baik-baik saja.”


Taehyung menarik Jungkook untuk duduk dipangkuannya, sejak kecil memang Taehyung yang selalu memanjakan Jungkook. Kedua orang tua Jungkook bahkan masih sibuk bekerja kala Jungkook kini berada di titik terendahnya.



Mengusap halus wajah cantik itu yang kini selalu pucat, “Coba kesempatan itu ya? Jungkook, demi kita.”



Jungkook tersenyum tipis, tak menjawab apapun. Lantas beralih memeluk Taehyung dan menyembunyikan wajahnya tepat di ceruk leher pemuda Kim itu.


Taehyung bodoh!



Tidak mengerti bahwa Jungkook mati-matian menahan isakannya. Merasa bahwa ia terlalu lemah dan cupu untuk masih bisa merasakan kasih sayang dan perhatian sehangat ini.



“Hyung selalu ada untukmu, jangan merasa sendirian karena Appa dan Eomma Jeon yang sibuk ya? Mereka melakukan itu juga untukmu.” Taehyung membisikkan kalimat itu dengan lembut di telinganya.



Jungkook tak tau, namun rasa lembab di wajah yang ia rasakan menyadarkan bahwa kini ia sudah menangis sembari terisak kecil. Lucu.




“Hyung sayang Jungkookie banyak sekali, adik kecil kesayangan hyung.”



Dan tangis Jungkook menderas, rasa sakit itu datang lagi. Rasa sakit ketika Taehyung mengatakan bahwa ia terlampau menyayangi Jungkook, sebagai adik kecil. Rasa sakit ketika sadar bahwa lelaki yang kini memangkunya sudah akan menikah.



Jungkook melonggarkan pelukannya, menatap Taehyung dengan wajah kacaunya. “H-hyung...” ucapnya dengan gemetar.





Taehyung tersenyum, dengan telaten mengusap wajah basah Jungkook dengan sapu tangan yang selalu ia bawa di saku. Memperhatikan dan memberikan banyak afeksi untuk si kecil. Menanti apa sekiranya yang akan dikatakan Jungkook.





Menghela napas pelan, “A-aku mau, 10 hari ke depan--- k-kita berpura-pura menjadi sepasang kekasih.” gelagapan saat Taehyung menatapnya dengan alis mengernyit bingung, “M-maksudku, k-kau tau sendiri, a-aku bahkan t-tidak pernah menjalin k-kasih dengan siapapun. Setidaknya--- setidaknya ketika aku meninggalkan dunia ini, a-aku tak merasa pe-penasaran h-hyung. Boleh?”




“Jungkookie bilang apa? Tak akan ada yang meninggalkan ataupun ditinggalkan, okay?” Taehyung mengusap lembut pipinya.



“T-tapi, h-hyung a-aku---”








Mengecupi pipi bulat itu dengan gemas, Taehyung usakkan hidungnya pada hidung bangir milik Jungkook yang mengerut lucu. “Mulai besok, jangan dandan cantik-cantik. Hyung akan menjemputmu, kita kencan pertama ya?”




Jungkook memelototkan matanya lucu, “A-apa?”





Tak menjawab, Taehyung turunkan Jungkook dari pangkuan dan dibuat tiduran di ranjang. Dengan dirinya yang mengungkung si manis, mengecup dahi, kedua mata besar, hidung, kedua pipi kenyal dan bulat milik Jungkook.




Lantas tersenyum lembut. Mengabaikan tatapan berharap Jungkook--- mana kecupan lembut di bibirnya?







“Istirahat, nanti sore hyung kesini untuk menemani kamu seperti biasa. Jangan bandel dengan nonton YouTube dan bermain Twitter, dengar tidak bayi?”




Jungkook mengangguk patuh. Setelahnya Taehyung bangkit dan meninggalkan Jungkook sendirian termangu di kamar.






Tak apa Jungkook, 10 hari untuk egois itu diperbolehkan. Lagi pula hidupnya tak akan lama lagi.








[TBC]
































♡♡♡♡♡

Uhm, prolog sudah publish!

Semoga kalian suka ya!❣❣❣

Aku sayang kalian banyak²! ❣❣

Purple 💜💜

The Last 10 Day's ; vkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang