Hari kesepuluh; Jadi, selesai?

5.1K 453 155
                                    

Happy reading, yaaa!!

💜💜💜

Setelah kemarin mengurung dirinya, Taehyung kini sudah kembali lagi. Tersenyum konyol dan juga lempar candaan kepada semua orang. Terutama menjahili si bungsu, yang akan dapat imbalan lemparan sandal rumah atau bantal sofa.

Semuanya harus tetap berjalan, lagi pula Yoongi sudah memenuhi seluruh hatinya---- setidaknya itu yang ada dipikirannya.

Namun, orang bodoh mana yang tak sadar akan tatapan kosongnya saat duduk sendiri dengan dalih bermain ponsel.

“Sujeong, kemana susu strawberry di kulkas?” Taehyung berteriak dari dapur.

Tak ada jawaban, maka kaki panjangnya melangkah menuju kamar si bungsu. Dan dirinya dibuat geram saat dapati kotak susu yang dicarinya tadi sudah kosong, juga pemilik kamar yang asik dengan gamenya.

Mendekat dan tarik telinga sang adik dengan keras, “Telinga kamu udah gak berfungsi ya? Udah dipanggil dari tadi bukannya nyaut.”




“Bundaaa! Kak Tae tarik telinga Sujeong lagi!” teriak Sujeong mengadu sembari memegang tangan kakaknya yang masih setia menarik telinganya.


“Taehyung!”



Taehyung abaikan teriakan sang ibu, ia masih gemas dengan kelakuan menyebalkan adiknya.

“Bundaaaaaaaa! Aduh Kak sakit!”


“Yak! Diam! Pengadu.”

“Taehyung dengar Bunda tidak?”



“Ck! Iya Bun iya.”


Lantas melepas tangannya dan langkahkan kakinya turun ke ruang tengah, dapati sang Bunda tengah asik menonton televisi.

Mendengar langkah kaki mendekat, Bunda Kim tengokkan kepala. Setelahnya menangkap wajah Taehyung yang merengut kesal. “Kenapa lagi dengan Sujeong?”




“Susu strawberry milikku dan Jung--- ah, tidak Bun. Lupakan saja.” lantas si sulung satu itu memilih merogoh ponsel dan berkirim pesan dengan Yoongi.

“Nanti malam, jam delapan hubungi Jungkook ke nomor ponselnya.”

Berdeham sebagai balasan, tidak ingin terlalu menunjukkan rasa senangnya. Jika boleh jujur.

•••

Taehyung sebenarnya masuk ke kamar dengan alasan ingin menghubungi Yoongi adalah bohong besar. Sebab, pemuda Kim satu itu sedang gelisah menunggu jarum panjang tepat mengarah ke angka 12. Pukul 8 tepat.


Berguling di atas kasur dengan wajah gusar, sebenarnya ia juga masih bimbang perihal ingin menelpon atau tidak. Tapi, ia rindu dan juga butuh penjelasan.

Melirik jam dan sialannya ia sudah terlewat 10 menit.

Memegang ponselnya, “Tak apa Taehyung, kau tak ada rasa apapun, Jungkook hanya adik.” setelah mengucapkan mantra itu, ia menekan ikon telepon untuk menghubungi Jungkook.

Suara 'tut' terdengar dan tak sampai pada bunyi ketiga panggilan sudah diangkat. “Halo, Jungkook sedang dikamar mandi. Tunggu sebentar.”

“J-jimin k-kau---”

Dan mantra yang semenjak tadi digumamkannya mendadak lenyap begitu saja.

The Last 10 Day's ; vkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang